Hitstat

19 March 2009

Lukas Volume 7 - Minggu 1 Jumat

Roti dan Cawan dalam Perjamuan Malam Tuhan
Lukas 22:20
Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.”

Ayat Bacaan: Luk. 22:19-20; 1 Kor. 10:17-26; Yoh. 1:29; Ibr. 10:7-10; 8:6-13; 9:16-17

Roti dan cawan adalah penyusun dari perjamuan malam Manusia-Penyelamat (1 Kor. 10:21). Perjamuan ini didirikan oleh-Nya supaya kaum beriman-Nya dapat memperingati Dia dengan menikmati Dia sebagai suatu hari raya. Dengan demikian mereka mempersaksikan keselamatan-Nya yang kaya dan ajaib kepada alam semesta dan memamerkan kematian-Nya yang menebus dan yang menyalurkan hayat (1 Kor. 11:26).
Ketika Tuhan Yesus dipersembahkan kepada Allah bagi penebusan kita, Dia bukan dipersembahkan sebagai roti melainkan sebagai Domba (Yoh. 1:29). Namun hasilnya bukanlah domba melainkan roti. Domba adalah satu kesatuan, sedangkan roti adalah sesuatu yang korporat. Tidak mungkin satu butir biji gandum membentuk satu ketul roti. Satu ketul adalah kesatuan yang korporat, sesuatu yang terbentuk dan tersusun dari banyak butir gandum. Tanda pada perjamuan malam Tuhan, khususnya pada roti, terkandung satu ciri yang berarti, dan ciri ini adalah satu kesatuan yang korporat, satu tubuh yang korporat.
Mengenai roti ini, kita harus beralih dari Lukas 22 kepada perkataan Paulus dalam 1 Korintus 10:17, “Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.” Di sini kita nampak bahwa roti ini bukan hanya menyatakan tubuh jasmani Penyelamat; roti ini juga menyatakan Tubuh mistikal-Nya, yang adalah gereja. Ini bukanlah perihal individu; ini adalah perihal Tubuh yang korporat.
Lukas 22:20 mengatakan, “Demikian juga dilakukan-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata, Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.” Ini bukanlah cawan Paskah, melainkan perjanjian baru dalam darah Tuhan. Manusia-Penyelamat datang untuk menggenapkan penebusan kekal Allah bagi umat pilihan Allah oleh kematian-Nya, menurut kehendak Allah (Ibr. 10:7, 9-10), dan dengan darah-Nya mengadakan satu perjanjian baru, perjanjian yang lebih baik (Ibr. 8:6-13), yang menjadi perjanjian yang baru setelah kebangkitan-Nya (Ibr. 9:16-17), sebagai satu dasar bagi Allah untuk menjadi satu dengan umat-Nya yang telah ditebus dan telah dilahirkan kembali di dalam zaman kasih karunia.

No comments: