Hitstat

20 March 2009

Lukas Volume 7 - Minggu 1 Sabtu

Memberitakan Kematian Tuhan Sampai Dia Datang
1 Korintus 11:26
Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Ayat Bacaan: Luk. 22:19-20; 1 Kor. 11:26

Kita makan roti Tuhan dan minum cawan Tuhan, itu berarti memberitakan kematian Tuhan (1 Kor. 11:26). “Memberitakan” boleh diterjemahkan menjadi “mengumumkan”. Jadi kita mengumumkan kematian Tuhan agar semua orang mengetahuinya. Mengapa roti dan cawan mengumumkan kematian Tuhan? Sebab asalnya darah ada dalam daging, jika darah terpisah dengan daging, itu menandakan kematian. Anda nampak anggur dalam cawan, itulah darah; Anda nampak roti, itulah daging. Darah Tuhan berada di sebelah sini, daging Tuhan berada di sebelah sana, darah terpisah dengan daging, itu menandakan kematian Tuhan. Dalam perjamuan ini, Anda tidak perlu memberi tahu orang “Tuhan kita telah mati bagi Anda,” asalkan mereka melihat darah tidak berada dalam daging, mereka pasti mengerti bahwa itulah kematian.
Tuhan menyuruh kita makan perjamuan malam-Nya, tidak hanya bertujuan untuk memperingati-Nya, tetapi juga untuk mengumumkan kematian-Nya sampai Ia datang kembali. Kedatangan Tuhan akan mendatangkan Kerajaan Allah bagi pemerintahan-Nya. Kedatangan-Nya yang pertama adalah bagi penebusan, tetapi kedatangan-Nya yang kedua adalah bagi pemerintahan Allah. Ketika kita mengambil bagian dalam perjamuan malam Tuhan, kita memperhatikan peringatan akan Dia dan pemerintahan Allah.
Tuhan Yesus akan datang lagi, perkataan ini sungguh menghibur kita. Kalimat ini dikaitkan dengan perjamuan malam, sungguh sangat berarti. Apakah Anda merasakan baiknya perjamuan malam ini? Perjamuan malam ialah hidangan terakhir dalam sehari. Satu minggu sekali kita mengadakan perjamuan malam ini. Seminggu demi seminggu gereja mengadakan perjamuan malam yang sama; meskipun telah lewat hampir dua ribu tahun, terus mengadakan perjamuan malam ini, sambil terus menunggu. Sampai Tuhan datang, barulah kita tidak memakannya lagi. Ketika kita berhadapan muka dengan Tuhan, perjamuan malam ini baru berakhir. Ketika kita memperingati Tuhan, kita wajib menengadah dan berkata, “Ya Tuhan, aku ingin melihat wajah-Mu; saat aku nampak wajah Tuhan, semua ini akan berlalu.” Tuhan menghendaki kita memperingati Dia dan senantiasa mengumumkan kematian-Nya, sampai Dia datang lagi.

No comments: