Hitstat

07 March 2009

Lukas Volume 6 - Minggu 4 Minggu

Memuji Seorang Janda Miskin
Lukas 21:3-4
Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”

Ayat Bacaan: Luk. 21:1-4

Dalam Lukas 21:1-4, terdapat catatan bagaimana Manusia-Penyelamat memuji seorang janda yang miskin. Dia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan, dan “Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua uang tembaga ke dalam peti itu” (ay. 2). Bahasa Yunani yang diterjemahkan “miskin” sebenarnya adalah “melarat”. Istilah yang lebih keras daripada “miskin” dan menunjukkan satu keadaan yang tidak memiliki uang.
Dalam Lukas 21:3-4 Tuhan berkata, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan seluruh nafkah yang dimilikinya.” Manusia-Penyelamat adalah Allah yang hidup dalam keinsanian. Dia menaruh perhatian untuk melihat bagaimana umat Allah mengekspresikan kesetiaan mereka dalam memberikan persembahan kepada-Nya. Dengan cara ini Dia memuji kesetiaan janda itu kepada Allah. Pengamatan Manusia-Penyelamat jauh lebih dalam daripada pengamatan manusia.
Dalam peringatannya tentang ahli-ahli Taurat dan pujian terhadap janda yang miskin, Lukas sekali lagi memperlihatkan standar moralitas yang tertinggi kepada kita. Moralitas ahli-ahli Taurat itu sangat rendah, tetapi moralitas janda miskin itu sangat tinggi. Orang-orang yang menguji Tuhan memiliki standar moralitas yang rendah. Tetapi sebagai Dia yang berperilaku dalam standar moralitas yang tertinggi, Manusia-Penyelamat memuji janda yang miskin itu, karena ia juga hidup menurut standar moralitas yang tinggi.
Mereka yang memberi persembahan dari kelimpahannya, tidak menjamah hati Tuhan. Namun, Tuhan terjamah oleh janda miskin yang memasukkan dua keping uang tembaga. Dia mengaguminya karena memberikan dengan cara yang sedemikian ini. Tidak ada yang membuktikan realitas batini kaum beriman lebih daripada perkara uang. Uang dan harta milik Anda akan menguji apakah Anda memiliki realitas batiniah dan moralitas terhadap Allah atau tidak. Seseorang mungkin sangat miskin, tetapi penuh dengan realitas batiniah.

No comments: