Hitstat

04 May 2009

Yohanes Volume 1 - Minggu 4 Selasa

Bergairah Bagi Rumah Allah
Yohanes 2:16-17
Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”

Ayat Bacaan: Yoh. 2:16-17; Mzm. 84:2-3, 11; 36:9-10; 23:6

Hati Tuhan penuh dengan kegairahan terhadap rumah Allah. Dia mutlak bagi rumah Bapa. Rumah Bapa itulah kerinduan hati-Nya. Ketika Dia melihat keadaan yang tidak patut di pelataran Bait Suci, Dia tidak dapat tahan lagi. Kegairahan akan rumah Bapa-Nya itulah yang mendorong Dia untuk menyingkirkan semua kecemaran. Satan berupaya sekuatnya untuk merusak dan mengotori kehidupan gereja, yang adalah rumah Allah hari ini, dengan banyak sekali hal yang berdosa dan duniawi. Namun puji syukur pada Tuhan, pencemaran Satan ini mendatangkan pembersihan Tuhan.
Bagaimanakah sikap kita terhadap rumah Allah hari ini? Adakah kita mengasihi gereja sebagaimana Kristus mengasihinya? Pemazmur berkata, “Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN.... Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; ...” (Mzm. 84:2-3, 11). Di sini kita nampak betapa kuatnya kedambaan pemazmur terhadap rumah Allah, sampai-sampai ingin diam di pelataran bait Tuhan. Ia rela sekalipun berdiri di ambang pintu bait, menjadi penjaga pintu bait Tuhan.
Dalam Mazmur 36:9, pemazmur berkata bahwa umat Allah “mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu.” Tidak hanya itu, di dalam bait Allah itu mereka juga akan minum dari sungai kesenangan Tuhan. Dan di dalam bait Allah mereka baru beroleh sumber hayat, dan dalam terang-Nya ia melihat terang (ayat 10). Mazmur pasal 23 ditutup dengan perkataan, “dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa” (ayat 6).
Pada zaman Perjanjian Lama, orang-orang yang takwa, semuanya rindu diam dalam bait Allah, yaitu tempat kediaman Allah. Kedambaan demikian akan menangkal berbagai kefasikan. Hanya karena kedambaan berada di hadirat Tuhan, di dalam rumah Allah, maka segala perpecahan dan perkara-perkara negatif yang tercakup di dalamnya dapat dicegah. Kedambaan ini akan membuat kita menjadi takwa, kudus, dan pada akhirnya menjadi esa dengan anak-anak Allah. Kiranya kita semua menjadi orang yang memperhatikan dan mendambakan gereja sebagai tempat kediaman Allah hari ini.

No comments: