Hitstat

17 May 2009

Yohanes Volume 2 - Minggu 2 Senin

Memandang Kepada Anak Manusia Yang Telah Ditinggikan
Yohanes 3:14-15, Tl.
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hayat yang kekal.

Ayat Bacaan: Yoh.3:14-15; Bil. 21:9; Ef. 6:16; Ibr. 2:14

Tidak perlu diragukan lagi bahwa seluruh umat manusia telah “dipagut” oleh ular berbisa (Iblis), sehingga seluruh umat manusia menghadapi kematian kekal yang mengerikan. Tidak seorang pun yang dapat mengatakan bahwa dirinya bebas dari dosa. Namun puji Tuhan, Allah memberikan kepada kita jalan untuk diselamatkan, yakni dengan memandang (percaya) kepada-Nya. Dalam Bilangan 21:9 disebutkan, “Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.” Inilah jalan keselamatan yang Allah sediakan bagi umat-Nya.
Sudahkah Anda memandang kepada Yesus dan percaya kepada-Nya? Yohanes 3:15 berkata, “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” Bagi orang yang dipagut ular, berbuat baik tidak ada gunanya, memperbaiki diri juga sia-sia adanya. Kalau dia mau tetap hidup, yang dia perlukan adalah memandang kepada ular tembaga yang Musa tinggikan di atas tiang. Seprinsip dengan itu, tidak ada jalan lain bagi orang yang berdosa bila tidak ingin binasa, selain percaya kepada Tuhan Yesus.
Satu hal yang perlu kita sadari bahwa Iblis hari demi hari terus berusaha menyuntikkan dosa dan hal-hal negatif ke dalam kita. Setelah dilahirkan kembali, tidak berarti bahwa kita sudah aman sepenuhnya dari serangan tipu daya si jahat. Alkitab mengingatkan kita bahwa kita perlu waspada terhadap panah api si jahat (Ef. 6:16). Panah api si jahat adalah cobaan-cobaan, usulan-usulan, keragu-raguan, pertanyaan-pertanyaan, dusta-dusta, kekuatiran, dan serangan-serangan Iblis, yang diarahkan khususnya kepada pikiran kita.
Agar diselamatkan dari serangan Iblis, kita perlu berpaling kepada Tuhan, melatih roh kita, dan berpegang pada firman Tuhan sebagai perisai iman kita. Ketika Iblis mulai menyerang pikiran kita, kita dapat berseru: “O, Tuhan Yesus, aku berlindung di dalam darah-Mu.” Untuk mematahkan panah api si jahat, kita pun dapat memproklamirkan firman Tuhan dalam Ibrani 2:14 dengan berkata: “Hai Iblis, melalui kematian-Nya, Tuhan telah memusnahkan engkau! Engkau tidak lagi berkuasa atasku. Enyahlah engkau, Iblis!”

No comments: