Hitstat

28 May 2009

Yohanes Volume 2 - Minggu 3 Jumat

Menjadi Kesaksian Yang Hidup
Yohanes 4:28-29
Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?”

Ayat Bacaan: Yoh. 4:23-29

Setelah Tuhan menjelaskan mengenai cara penyembahan yang sejati kepadanya (Yoh. 4:23-24), perempuan Samaria itu pun menjadi percaya bahwa Yesuslah Mesias, yang disebut juga Kristus (Yoh. 4:25, 29). Percaya berarti demi iman menerima. Saat dia percaya demikian, dia betul-betul dipuaskan oleh Tuhan sebagai air hayatnya. Yohanes 4:28 berkata, “Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota...” Setiap orang yang minum air hidup dan mendapatkan kepuasan akan meninggalkan barang apa pun yang dulunya menduduki dirinya. Tahukah Anda, mengapa Anda tetap haus walaupun sudah mendapatkan benda-benda yang Anda idam-idamkan? Karena Anda belum dipuaskan oleh Kristus. Jika Anda telah dipuaskan oleh Kristus, semua barang yang lain itu tentu akan Anda lupakan.
Perempuan Samaria itu tidak saja meninggalkan tempayannya, ia pun pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” (Yoh. 4:29). Dia pergi untuk bersaksi bagi air hidup ini. Dahulu sumur dan tempayan sangat berarti bagi perempuan Samaria itu, tetapi sesudah ia mengenal Kristus, dengan spontan ia melepaskan semua hal itu, dan pergi kepada orang-orang, memberi kesaksian bahwa sekarang Kristus itulah kepuasan hidupnya. Perempuan Samaria ini bukan membawakan doktrin Kristus kepada orang-orang sekotanya, melainkan dia datang kepada mereka dengan membawakan Kristus yang hidup.
Hanya setelah kita dipuaskan oleh Kristus, barulah kita dapat membimbing orang menerima Kristus dan berkontak dengan Dia. Mengapa Anda sulit bersaksi? Karena Anda belum dipuaskan oleh Kristus. Mengapa Anda sulit memberitakan Injil? Karena Anda sendiri belum dipuaskan oleh Injil itu. Kalau Anda pernah makan di sebuah restoran dan Anda sangat dipuaskan, tentu tidak sulit bagi Anda untuk mereferensikannya kepada teman-teman Anda. Demikian pula, hanya apabila kita telah dipuaskan oleh Kristus setiap hari, barulah kita memiliki kekuatan untuk meninggalkan “sumur dan tempayan” kita, lalu pergi bersaksi bagi Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita.

No comments: