Hitstat

23 May 2009

Yohanes Volume 2 - Minggu 3 Minggu

Yesus Harus Melintasi Daerah Samaria
Yohanes 4:6-7
Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”

Ayat Bacaan: Yoh. 4:4-7; 2 Raj. 16:24, 29; 17:6, 24

Ketika Tuhan Yesus meninggalkan Yudea dan kembali ke Galilea, Dia sengaja melintasi daerah Samaria. Samaria melambangkan tempat orang berdosa. Lalu sampailah Tuhan ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar. Di situ terdapat sumur Yakub. Karena Yesus sangat letih, Ia pun duduk di pinggir sumur itu. Waktu itu hari kira-kira pukul dua belas siang. Tidak lama kemudian, datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Yesus pun berkata kepadanya, “Berilah Aku minum.”
Tuhan mengawali pembicaraan-Nya dengan perempuan Samaria itu dengan berkata, “Berilah Aku minum.” Perkataan Tuhan ini menunjukkan bahwa sebagai Juruselamat, Dia haus dalam hal melakukan kehendak Bapa, yakni menyelamatkan jiwa. Tuhan datang ke Samaria dengan maksud mencari perempuan Samaria ini, agar ia menjadi seorang penyembah Bapa. Demi satu jiwa itulah Tuhan merasa perlu secara khusus datang ke sana.
Menurut sejarah, tidak ada orang Yahudi yang mau melewati daerah Samaria. Samaria adalah daerah utama pada bagian utara kerajaan Israel, dan juga adalah lokasi ibukota (2 Raj. 16:24, 29). Tujuh ratus tahun SM, orang Asyur pernah menjajah Samaria, kemudian mengangkut orang-orang dari Babel dan negara kafir lainnya yang menyembah berhala ke kota Samaria (2 Raj. 17:6, 24). Semenjak itu, orang-orang Samaria menjadilah orang berdarah campuran, antara orang kafir dengan orang Yahudi. Walau mereka memiliki Pentateuch (lima kitab Musa), dan mereka menyembah Allah berdasarkan bagian tersebut dalam Perjanjian Lama; tetapi bangsa Yahudi tak pernah mau mengakui mereka sebagai bagian dari bangsa Yahudi.
Kendati orang Yahudi tak mau melewati daerah Samaria, namun Tuhan Yesus justru berkunjung ke sana. Karena kehendak Bapa, Tuhan mengharuskan diri-Nya lewat di daerah itu. Tuhan tahu dengan pasti bahwa di tengah hari akan ada seorang perempuan amoral akan pergi ke sumur Yakub untuk mengambil air. Saudara saudari kekasih, apakah kita memiliki rasa “haus” seperti yang dimiliki oleh Tuhan? Kalau kita memiliki rasa “haus” yang demikian, kita tentu akan dengan senang hati pergi memberitakan Injil bagi Tuhan.

No comments: