Hitstat

02 August 2010

PP SPIA Minggu 1 - Selasa

Gal. 1:23
Mereka hanya mendengar bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman yang pernah hendak dibinasakannya.

1Tim. 1:4
Ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tidak putus-putusnya, yang menghasilkan angan-angan belaka, dan bukan ekonomi Allah dalam iman.

Gal. 3:23-25
Sebelum iman itu datang kita berada di bahwa pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. Jadi, hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan berdasarkan iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.

Rawatan Pagi:
Di dalam Galatia 1:23 kita diberi tahu bahwa Paulus, yang dahulu menganiaya kaum beriman dalam Kristus, sekarang memberitakan “iman yang pernah hendak dibinasakannya.” Iman di sini dan di dalam 3:2, 5, 7, 9, 23, 25, dan 6:10 menunjukkan kepercayaan kita di dalam Kristus, mengambil persona-Nya dan pekerjaan penebusan-Nya sebagai obyek dari iman kita. Ini menggantikan hukum taurat, yang olehnya Allah menanggulangi orang-orang di dalam Perjanjian Lama, dan menjadi prinsip penanggulangan Allah terhadap orang-orang di dalam Perjanjian Baru. Iman ini memberikan ciri khas kaum beriman dalam Kristus dan membedakan mereka dari para pemelihara hukum taurat. Inilah penekanan utama kitab ini.
Di dalam 3:22-25 kita melihat satu perbedaan yang kontras di antara hukum taurat dan iman. …Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa ada satu waktu di mana iman itu datang dan dinyatakan. Menurut ayat 24 dan 25, sekarang iman itu telah datang maka kita tidak lagi berada di bawah hukum sebagai penuntun kita. Iman dan hukum taurat tidak dapat ada bersama-sama. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah hukum taurat. Tetapi sekarang iman itu telah datang dan telah diwahyukan, maka iman ini menggantikan hukum taurat. (Life-study of Galatians, hal. 122, 120)

Bacaan Hari Ini:
Di dalam 1 Timotius 1:4 Paulus memberi tahu kita bahwa ekonomi Allah adalah di dalam iman. Penyaluran Allah ke dalam kita mutlak adalah melalui iman. Penyaluran Allah adalah perkara iman, yaitu, di dalam ruang lingkup dan elemen iman, di dalam Allah melalui Kristus. Iman sangat berlawanan dengan pertanyaan-pertanyaan. Ekonomi Allah adalah menyalurkan Diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya bukan di dalam ruang lingkup alamiah, atau pun di dalam pekerjaan hukum taurat, melainkan di dalam ruang lingkup rohani dari ciptaan baru melalui kelahiran kembali oleh iman dalam Kristus (Gal. 3:23-26). Oleh iman kita dilahirkan dari Allah untuk menjadi putra-putra-Nya, mengambil bagian dalam hayat dan sifat-Nya untuk mengekspresikan Dia. Oleh iman kita dimasukkan ke dalam Kristus untuk menjadi anggota-anggota Tubuh-Nya, dan mengambil bagian dalam apa adanya Dia bagi ekspresi-Nya. Inilah dispensasi Allah menurut ekonomi Perjanjian Baru-Nya, yang dilaksanakan di dalam iman.
Kita perlu terkesan dengan dalam dengan makna tentang iman di dalam Perjanjian Baru. …Iman pertama-tama adalah Allah menjadi Firman yang dibicarakan kepada kita. Kita memiliki Allah dan kemudian Allah sebagai Firman itu dibicarakan. Melalui Firman Allah dan oleh Roh Allah, kita diinfus dengan Allah di dalam Kristus. Alhasilnya, ada sesuatu yang bangkit di dalam kita. Inilah iman. Iman kemudian bekerja di dalam kita untuk membawa kita masuk ke dalam persatuan yang organik dengan Allah Tritunggal. Melalui persatuan organik ini, Allah secara kontinyu ditransfusikan dan diinfuskan ke dalam kita. Alhasilnya, kita memiliki hayat ilahi dan sifat ilahi untuk menjadi putra-putra Allah, anggota-anggota Kristus, dan bagian-bagian dari manusia baru. Secara keseluruhan, kita menjadi rumah Allah, Tubuh Kristus, dan manusia baru. Inilah ekonomi Allah dalam iman. (Life-study of 1Timothy, hal. 12-13)
Alkitab memberi tahu kita bahwa ekonomi Allah adalah di dalam iman [1 Tim 1:4]. Iman adalah substansi dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11:1). Ekonomi Allah adalah satu rencana mengenai segala sesuatu yang tidak dilihat oleh kita. …Tidak ada hal lainnya di sini kecuali Yesus! Kita perlu beralih dari melihat segala sesuatu yang bukan apa-apa, kepada Yesus.
Efesus 3:17 memberi tahu kita bahwa Kristus sedang membuat rumah-Nya di dalam hati kita “melalui iman.” Kristus sedang membuat rumah-Nya, bangunan-Nya, di dalam hati kita dengan Diri-Nya sendiri sebagai bahannya. …Penghunian Kristus itu misterius dan abstrak. Kita tidak dapat memahaminya dengan perasaan fisik kita melainkan dengan perasaan iman. (Crystallization-study od the Epistles to the Romans, hal. 99)

No comments: