Hitstat

10 August 2010

PP SPIA Minggu 2 - Rabu

Mzm. 68:20
Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita, Allah adalah keselamatan kita. S e l a

2 Tes. 3:16
Kiranya Ia, Tuhan damai sejahtera, mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus menerus kepada kamu dalam segala hal. Tuhan menyertai kamu sekalian.

Rawatan Pagi:
Hari ini, Kristus di dalam kaum beriman adalah Roh pemberi hayat. Dia menyalurkan hayat ilahi dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses kepada kita supaya kita dapat menjadi satu roh dengan Dia (1 Kor. 6:17) dan dapat menikmati penyaluran ilahi dari segala kekayaan Allah Tritunggal di dalam Dia.
Ketika kita menikmati Kristus yang almuhit setiap hari, Dia akan menjadi suplai batiniah kita dalam segala sesuatu. Dia akan menjadi penyaluran di dalam kita. Akhirnya, Dia akan dimanifestasikan dalam sidang-sidang dan pelayanan kita, dalam karunia-karunia kita, dan dalam semua aktivitas kita. (The Economy and Dispensing of God, pp. 64, 66)

Bacaan Hari Ini:
Segala sesuatu dari Hayat yang Allah berikan kepada kita adalah tenang dan kalem. Kita tidur tepat waktu, tidur dengan kalem, bangun dengan tenang, mandi, doa-baca, sarapan pagi, melakukan pekerjaan, dan belajar kita dengan tenang. Selain melatih fisik, kita melakukan segala sesuatu secara tenang. Hidup secara ini sangat sehat. Kehidupan ini sama dengan kehidupan tanaman. Dalam pertumbuhan bunga, berbahaya jika memupuki atau menyirami terlalu banyak. Kita seharusnya tidak menggangu tanaman terlalu banyak. Sebaliknya, kita harus membiarkan mereka tumbuh dengan perlahan. Bahkan jika kita tidak menyiram tanaman, kadang-kadang langit akan memberi mereka air dan membuat mereka bertumbuh. Kadang-kadang kita “dingin” terhadap Tuhan; kita mungkin tidak pergi bersidang kapan pun. Pada saat yang lain kita mungkin sangat mengasihi Tuhan sehingga kita menjadi sangat tekun. Tadinya, sulit hanya membaca setengah pasal dalam Alkitab. Sekarang mudah untuk membaca sampai lima pasal dalam satu hari. Tetapi karena “dingin” kita dan “membara” kita adalah sesuatu dari diri kita sendiri, mereka tidak akan tahan. Hanya mereka yang tidak tergesah-gesah dan mantap akan tetap tinggal dan gigih.
Jika kita terus menempuh jenis kehidupan yang mantap ini, kita akan benar-benar menjadi orang Kristen yang sehat. Kita akan menikmati transfusi dan penyaluran hayat Putra-Nya dan sifat ilahi-Nya ke dalam kita yang terus menerus dari Bapa. Kita harus menyadari bahwa beberapa hal rohani dirampungkan sekali untuk selamanya. Sama seperti kehidupan fisik kita, banyak hal rohani harus diulang sekali demi sekali. Sebagai contoh, kita perlu makan, minum, dan bernafas untuk kehidupan fisik kita setiap hari; kita tidak dapat lulus dari hal-hal ini. Namun, kita tidak perlu melakukan hal-hal ini terlalu banyak; kita perlu sederhana melakukannya dalam bagian kecil sejangka waktu. Demikian juga, lebih tenang kehidupan kristiani kita, lebih baik jadinya. Setiap hari kita harus mengizinkan Bapa untuk menyalurkan hayat dan sifat-Nya ke dalam kita. Ini dapat dibandingkan dengan listrik, yang selalu mengalir sedikit demi sedikit ke dalam rumah. Jika terlalu banyak masuk sekaligus, akan berbahaya. Kita harus melihat pertama-tama bahwa apa pun yang Allah kita ingin lakukan, Dia tidak ingin kita melakukannya oleh kerja keras kita sendiri, tetapi oleh Dia. Kedua, apa pun yang Allah berikan kepada kita tidak diberikan semuanya sekaligus sehingga tak tertampung oleh kita. Sebaliknya, diberikan sedikit demi sedikit. Untuk alasan ini, kita harus menjadi orang Kristen yang mantap dan normal. Tanpa kekhususan dan semakin normal kita, lebih baik.
Penyaluran dimulai dengan ekonomi Allah. Sebelum zaman Allah, di alam semesta, memiliki kedambaan di dalam diri-Nya, yang adalah menggarapkan diri-Nya ke dalam umat-Nya yang dipilih, diciptakan, ditebus, dan dilahirkan kembali sehingga Dia dapat menjadi hayatnya dan unsur ilahinya.…umat ini menjadi ekspresi Allah, dan ekspresi ini menjadi Tubuh Kristus, yang juga kepenuhan Kristus. Kepenuhan ini adalah kekayaan Allah Tritunggal yang sepenuhnya digarapkan ke dalam umat-Nya yang dipilih, dilahirkan kembali, dan diubah.…Keperluan kita adalah kekayaan Kristus yang disalurkan kepada kita.…Kita tidak perlu mengusahakan dan mereformasi rohani apa pun. Kita hanya perlu menerima penyaluran ilahi ini… berulang-ulang secara perlahan dan mantap dari pagi sampai petang dan dari petang sampai pagi. Secara praktis, Kristus dalam kebangkitan adalah Kristus yang pneumatik. Maka, setiap tempat dan sepanjang waktu, Dia dapat masuk ke dalam kita, menyertai kita, dan menjadi hayat dan unsur kita di dalam. (A Deeper Study of the Divine Dispensing, pp. 151-152, 171-172)

Bacaan Lain: The Economy and Dispensing of God, ch.6; A Deeper Study of the Divine Dispensing, chs. 11, 13

No comments: