Hitstat

09 August 2010

PP SPIA Minggu 2 - Selasa

2 Kor. 13:13
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

Yoh. 4:14
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.

Rawatan Pagi:
Allah damba untuk memiliki gereja untuk menjadi Tubuh Kristus sebagai kepenuhan-Nya bagi satu ekspresi yang korporat dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses (Ef. 1:23; 3:19b). Ini bukan sekadar satu jemaat yang terdiri dari banyak kaum beriman. Tubuh Kristus adalah satu Tubuh yang organik dari satu persona yang besar—Kristus. Agar Kristus bisa memiliki satu Tubuh yang demikian, maka Dia harus menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan dan tebusan-Nya.
Penggenapan dari ekonomi ilahi ini adalah oleh penyaluran ilahi dari Trinitas ilahi. Allah itu ilahi, dan Dia juga tritunggal. Dia itu tritunggal untuk melengkapi langkah-langkah bagi penyaluran diri-Nya sendiri ke dalam kita. (The Divine Dispensing for the Divine Economy, hal. 12)

Bacaan Hari Ini:
Lapisan yang paling dalam dari wahyu ilahi di dalam Alkitab adalah Allah itu sendiri, dan bukan sekadar Allah sendirian saja, melainkan juga ekonomi dan penyaluran Allah. Ekonomi Allah adalah rencana dan pengaturan-Nya yang berasal dari kedambaan dan tujuan-Nya. Penyaluran Allah adalah penyaluran dan pembagian-Nya menurut rencana dan pengaturan ini.
Maksud Allah di dalam ekonomi-Nya, yaitu pemerintahan rumah tangga-Nya adalah menyalurkan diri-Nya sendiri di dalam Trinitas Ilahi-Nya—Bapa, Putra, dan Roh itu—ke dalam umat pilihan-Nya.
Allah sungguh memiliki satu ekonomi, satu administrasi rumah tangga, untuk melaksanakan tujuan kekal-Nya. Ekonomi ini adalah operasi/pekerjaan universal-Nya. …Hari ini…Allah sedang bekerja di dalam satu hal dan bagi satu hal: Dia sedang meluangkan waktu dengan sabar untuk menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam semua umat pilihan-Nya. Segala sesuatu yang disinggung di dalam Perjanjian Baru mengenai Allah berhubungan dengan penyaluran-Nya bagi ekonomi-Nya. (The Economy and Dispensing of God, hal. 13, 70)
Allah kita itu tritunggal bagi tujuan menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Dia adalah Bapa, seluruh buah semangka itu. Dia juga adalah putra, yang dipotong menjadi beberapa bagian. Dia juga adalah Roh itu, yang diperas menjadi jus. Supaya sebuah semangka yang besar bisa masuk ke dalam manusia, maka ia harus melalui semua proses ini. Tahap-tahap ini adalah tahap-tahap dari penyaluran itu. Semangka itu bukan hanya perlu disalurkan, melainkan juga harus dicerna, dan diasimilasi menjadi susunan manusia. Demikian juga, Allah Tritunggal—Bapa, Putra, dan Roh itu—telah melalui proses menjadi Roh pemberi hayat supaya kita bisa minum Dia dan supaya Dia bisa menjadi elemen kita. Iniah penyaluran ilahi dari Trinitas ilahi. (A Deeper Study of the Divine Dispensing, hal. 16)
2 Korintus 13:13 adalah satu bukti yang kuat bahwa trinitas dari Keallahan itu bukanlah untuk pemahaman teologi sistematik, melainkan bagi penyaluran Allah sendiri di dalam Trinitas-Nya ke dalam umat pilihan dan tebusan-Nya. DI dalam Alkitab, Trinitas itu tidak pernah diwahyukan sekadar sebagai satu doktrin. Hal ini selalu diwahyukan atau disinggung dalam hubungannya Allah dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya, terutama dengan manusia yang diciptakan oleh-Nya dan lebih-lebih lagi dengan umat pilihan dan tebusan-Nya.
Wahyu ilahi tentang trinitas Keallahan di dalam Firman Kudus, dari Kejadian sampai Wahyu ini bukanlah untuk pengkajian teologi, melainkan bagi pemahaman akan bagaimana Allah di dalam trinitas-Nya yang misterius dan menakjubkan ini menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya, agar kita sebagai umat pilhan dan tebusan-Nya bisa, seperti yang ditunjukkan di dalam berkat dari para rasul kepada kaum beriman Korintus, mengambil bagian, mengalami, menikmati, dan memiliki Allah Tritunggal yang telah melalui proses sekarang dan sampai selama-lamanya. (Life-study of 2 Corinthians, hal. 526, 529)
Kedambaan Allah dengan maksud-Nya yang kuat adalah menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya sebagai hayat mereka, sebagai suplai hayat mereka, dan sebagai segala sesuatu mereka. Untuk melaksanakan penyaluran ini, Dia perlu menjadi tritunggal.
Bapa sebagai pemula adalah sumber air; Putra sebagai ekspresi adalah mata air; dan Roh itu sebagai transmisi adalah aliran. Roh itu sebagai aliran adalah pencapaian, penerapan dari Allah Tritunggal, bagi pembagian diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya. (The Crucial Points of the Major Items of the Lord`s Recovery Today, hal. 7)

Bacaan Lainnya: The Economy and Dispensing of God, bab 1-2; A Deeper Study of the Divine Dispensing, bab 1

No comments: