Hitstat

11 August 2010

PP SPIA Minggu 2 - Kamis

Rm. 8:10-11
…Jika Kristus ada di dalam kita, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena pembenaran. Jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati tinggal di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam kamu.

Mat. 6:11
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.

Rawatan Pagi:
Kita seharusnya jangan berharap memiliki waktu yang spektakuler setiap hari dalam menerima penyaluran ilahi. Saya baru-baru ini membicarakan perkataan kepada peserta pelatihan di pelatihan sepenuh waktu mengenai kehidupan rohani sehari-hari mereka. Saya memberi tahu mereka jangan berharap memiliki hasil yang spektakuler dalam kehidupan kristiani mereka. Kita harus melupakan mengenai memiliki sesuatu yang spektaculer. Kita harus belajar dipuaskan dengan hari-hari biasanya yang penuh dengan pengaturan dan pelaksanaan normal dalam penyaluran ilahi. Di pagi hari kita harus memiliki banyak waktu bersama Tuhan untuk menjamah Dia dan diterima oleh Dia. Kemudian kita perlu melalui rutinitas sehari-hari untuk dibekerjakan. Menempuh kehidupan dalam penyaluran ilahi secara normal akan membuat kita sehat secara jasmani dan rohani. Apakah kita memiliki hari yang baik atau buruk keduanya tidak tergantung kepada kita; tergantung kepada kedaulatan-Nya. Dia telah memiliki kita, dan tidak terlambat untuk berbalik. Kita diberkati karena Allah Tritunggal yang telah melalui proses dan rampung ada di dalam kita. Dia ada di dalam kita, bukan secara spektakuler tetapi secara biasa. (The Diving Dispensing for the Divine Economy, p. 37)

Bacaan Hari Ini:
Kita seharusnya diberkati untuk dipuaskan dengan hari-hari biasa dalam penyaluran ilahi. Allah Tritunggal pasti di dalam kita, tetapi diri-Nya di dalam kita tidak spektakuler. Setiap hari Dia di dalam kita menyalurkan dan secara positif menguatkan dan mendorong kita. Dalam tiga tahun terakhir, saya mengalami banyak masalah, namun tidak satu pun yang menggangu saya. Saya telah menerbitkan banyak berita, saya telah mengunjungi berbagai tempat, dan saya telah mengadakan banyak konferensi. Namun, hal ini bukan karena saya memiliki hari-hari yang spektakuler. Saya hanya menempuh kehidupan biasa menerima penyaluran-Nya. Surat Kiriman mengungkapkan bahwa pekerjaan Kristus di dalam kita adalah pekerjaan penyaluran yang lembut.…Allah Bapa kita telah menentukan supaya kita hidup secara biasa di bawah penyaluran-Nya terus menerus.(The Divine Dispensing for the Divine Economy, pp. 37-38)
Saya harap semua saudara dan saudari, apakah yang tua atau yang muda, apakah mereka baru beoleh selamat atau telah melayani Tuhan sejangka waktu, semua dapat melihat visi. Hari ini, Allah tidak bermaksud agar kita melakukan segala sesuatu oleh diri kita sendiri. Benar bahwa apa pun yang Dia ingin kita lakukan kita harus lakukan. Tetapi Allah menginginkan kita melakukan segala sesuatu melalui bersandar kepada Dia, melalui mengambil Dia sebagai hayat, dan melalui mengizinkan Dia menyalurkan diri-Nya ke dalam kita. Ketika kita menikmati Dia dan mengalami Dia, kita dapat mengekspresikan Dia. Inilah apa yang Allah inginkan. (A Deeper Study of the Divine Dispensing, p. 174)
Menciptakan manusia dalam gambar Allah adalah untuk penyaluran Allah ke dalam manusia. Setelah manusia diciptakan, Allah menempatkan dia di depan pohon hayat (Kej. 2:8-9). Dengan segera, Allah memperingatkan manusia tentang makanannya (ayat 16-17). Jika manusia makan pohon hayat, dia akan hidup; tetapi jika makan pohon pengetahuan yang baik dan jahat, dia akan mati. Pohon hayat melambangkan diri Allah sendiri. Hari ini, Allah adalah makanan kita; Dia dapat dimakan. Dalam Yohanes 6 Yesus berkata bahwa Dia adalah roti hayat (ayat 35, 48), dalan dalam ayat 57 Dia berkata, “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga siapa saja yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.” Kita perlu makan Yesus.
Menjadi orang Kristen lebih dari sekadar bertobat dari dosa-dosa kita, menerima mengampunan dosa-dosa, dibasuh oleh darah, dibenarkan, dan dilahirkan kembali. Kehidupan orang Kristen juga termasuk bertumbuh dan matang. Agar berlanjut dari kelahiran kembali sampai kepada kematangan, kita harus makan. Kelahiran kembali adalah permulaan kehidupan rohani kita, tetapi kita perlu makan setelah kelahiran kembali kita. Tidak seorang pun dapat bertumbuh tanpa makan. Kita harus makan, mencerna, dan mengasimilasi makanan setiap hari. Mengasimilasi adalah langkah akhir makanan untuk disalurkan ke dalam diri kita. Kita perlu makan, mencerna, dan mengasimilasi Yesus sebagai makanan rohani kita hari demi hari. (The Divine Dispensing for the Divine Economy, p. 10)

Bacaan Lain: The Enjoyment of Christ for His Increase, ch.2; Eating the Lord, chs. 1-2

No comments: