Hitstat

19 August 2010

PP SPIA Minggu 3 - Kamis

1 Kor. 12:24
Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun/membaurkan tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus.

1 Kor. 10:17
Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.

Rawatan Pagi
Allah telah membaurkan Tubuh itu bersama-sama (1 Kor. 12:24). Kata membaurkan juga berarti menyesuaikan, mengharmoniskan, melembutkan. Allah telah membaurkan Tubuh, menyesuaikan Tubuh, mengharmoniskan Tubuh. Kata Yunani untuk membaurkan menyiratkan kehilangan perbedaan. Perbedaan seorang saudara mungkin adalah kecepatannya dan yang lainnya mungkin adalah kelambatannya. Tetapi di dalam kehidupan Tubuh, kelambatan itu akan musnah, dan kecepatan itu akan diangkut. Semua perbedaan demikian akan musnah. Allah telah membaurkan semua kaum beriman yang terdiri dari berbagai ras dan warna kulit. Siapakah yang bisa membuat kulit hitam dan putih kehilangan perbedaan mereka? Hanya Allah yang bisa melakukan demikian. Seorang suami dan istri bisa memiliki keharmonisan di dalam kehidupan pernikahan mereka hanya dengan kehilangan perbedaan-perbedaan mereka. (The Divine and Mystical Realm, hal. 86)

Pembacaan Hari ini
Untuk dibaurkan di dalam kehidupan Tubuh, kita harus pergi melalui salib dan oleh Roh itu, dan menyalurkan Kristus kepada orang lain demi Tubuh Kristus. Para sekerja dan penatua harus belajar disalibkan. Apa saja yang kita lakukan haruslah oleh Roh itu untuk menyalurkan Kristus. Selain itu, apa yang kita lakukan itu tidak boleh untuk kepentingan kita dan menurut selera kita melainkan bagi gereja. Selama kita mempraktekkan poin-poin ini, kita akan memiliki perbauran.
Semua poin ini berarti bahwa kita harus bersekutu. Ketika seorang sekerja melakukan sesuatu, ia harus bersekutu dengan sekerja lainnya. Seorang penatua harus bersekutu dengan para penatua lainnya. Persekutuan akan melembutkan kita; persekutuan akan menyesuaikan; persekutuan akan mengharmoniskan kita; dan persekutuan akan membaurkan kita. Kita harus melupakan tentang apakah kita lambat atau cepat, sebaliknya harus bersekutu dengan orang lain. Kita tidak boleh melakukan sesuatu tanpa bersekutu dengan kaum saleh lain yang berkoordinasi dengan kita. Persekutuan menuntut kita berhenti ketika kita akan melakukan sesuatu. Di dalam koordinasi dalam kehidupan gereja, di dalam pekerjaan, kita semua harus belajar tidak melakukan sesuatu tanpa bersekutu.
Di antara kita, kita harus memiliki perbauran dari semua anggota Tubuh Kristus, perbauran dari semua gereja di dalam distrik-distrik tertentu, perbauran para sekerja, dan perbauran semua penatua. Berbaur berarti bahwa kita harus selalu berhenti, kemudian bersekutu dengan orang lain. Dengan demikian, kita akan menerima banyak keuntungan. Jika kita mengasingkan diri dan memisahkan diri, maka kita akan kehilangan banyak keuntungan rohani. Belajarlah untuk bersekutu. Belajarlah untuk dibaurkan. Mulai dari sekarang dan seterusnya, gereja-gereja harus datang berkumpul secara teratur untuk dibaurkan. Kita mungkin tidak terbiasa, tetapi setelah kita mulai mempraktekkan perbauran ini beberapa kali, kita akan memperoleh selera untuk hal ini. Ini adalah hal yang paling membantu di dalam memelihara keesaan Tubuh Kristus yang universal. Hari ini, sangat mudah bagi kita untuk berbaur satu sama lain karena modernnya zaman ini dengan peralatannya yang modern.
Ketika kita dibaurkan, maka kita akan memiliki salib dan Roh itu. Tanpa salib dan Roh itu, yang kita miliki hanyalah daging dengan perpecahan. Di dalam diri kita sendiri, kita tidak mudah untuk disalibkan dan melakukan segala sesuatu oleh Roh itu. Inilah sebabnya mengapa kita harus belajar untuk dibaurkan. Perbauran menuntut kita untuk disalibkan...dan dipimpin oleh Roh itu untuk menyalurkan Kristus dan melakukan segala sesuatu demi Tubuh-Nya.
Kita bisa saja datang berkumpul bersama tanpa banyak perbauran karena setiap orang tinggal di dalam diri mereka sendiri. Mereka takut melukai orang lain dan membuat kesalahan, sehingga mereka diam saja. Ini adalah cara manusia menurut daging. Ketika kita datang berkumpul bersama, kita harus mengalami pengakhiran oleh salib. Kemudian kita harus belajar bagaimana mengikuti Roh itu, bagaimana menyalurkan Kristus, dan bagaimana mengatakan dan melakukan sesuatu demi keuntungan Tubuh. Itu akan mengubah seluruh atmosfir sidang dan akan melembutkan atmosfir itu. Perbauran bukanlah masalah diam atau banyak bicara melainkan masalah dilembutkan. Akhirnya, perbedaan-perbedaan itu semuanya akan musnah. Perbauran berarti kehilangan perbedaan-perbedaan. Kita semua harus membayar harga untuk mempraktekkan perbauran ini. (The Divine and Mystical Realm, hal. 86-88)

Bacaan Lainnya: The Divine and Mystical Realm, bab 6

No comments: