Hitstat

25 August 2010

PP SPIA Minggu 4 - Kamis

1 Ptr. 2:7
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

Mat. 6:32-33
… Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Rawatan Pagi:
Mazmur 22—24 adalah sekelompok mazmur yang mewahyukan Kristus dari penyaliban-Nya sampai kerajaan-Nya di zaman yang akan datang. Di dalam Mazmur 22, kita melihat kematian Kristus, kebangkitan-Nya, dan banyak saudara-Nya yang dihasilkan di dalam kebangkitan-Nya untuk membentuk gereja-Nya. Mazmur 23 adalah mengenai Kristus sebagai Gembala. Hari ini, Gembala ini ada di dalam kebangkitan. Mazmur 24 adalah mengenai Kristus sebagai Raja yang akan datang di dalam kerajaan Allah. Jadi, di dalam tiga mazmur ini, kita memiliki Kristus yang tersalib, Kristus yang bangkit, Kristus yang menghasilkan gereja, Kristus yang menjadi Gembala dan menggembalakan kawanan domba-Nya, yaitu gereja, dan Kristus yang datang kembali untuk menjadi Raja. (Life-study of the Psalms, hal. 137)
Begitu seseorang diselamatkan, konsepnya terhadap penilaian itu berubah. Ia tidak lagi menghargai apa yang pernah ia hargai sebelumnya dan ia akan memustikakan apa yang pernah ia remehkan sebelumnya. …Alkitab…menunjukkan kepada kita konsep yang tepat tentang penilaian bagi seorang Kristen. Marilah kita mempertimbangkan beberapa contoh untuk membuktikan poin kita.
Mazmur 118:22 mengatakan, “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.” Ini adalah satu perubahan di dalam penilaian. Di mata tukang-tukang bangunan, mereka menolak apa yang mereka anggap sebagai batu yang tidak berguna. Di mata para pemimpin agama Yahudi, Krsitus adalah sesuatu yang berlebih-lebihan dan mereka ingin menyingkirkan Dia. Namun batu yang telah ditolak ini dipilih untuk menjadi batu penjuru bagi keselamatan yang baru didirikan. …Allah memustikakan batu penjuru yang telah ditolak oleh para pemimpin agama Yahudi dan memakainya bagi pembangunan keselamatan-Nya. Betapa berbedanya dua jenis penilaian ini! …Apa yang sebelumnya tidak bernilai sekarang tak ternilai. Apa yang sebelumnya tidak layak diandalkan sekarang layak diandalkan. Orang lain telah menolak Kristus, tetapi kita memustikakan Dia. (The Collected Works of Watchman Nee, vol. 60, hal. 387-388)

Pembacaan Hari ini
1 Korintus 1:18 mengatakan, “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Salib diremehkan oleh mereka yang akan binasa; salib dianggap sebagai kebodohan oleh mereka. Namun, salib dihargai oleh orang-orang yang diselamatkan dan diterima oleh mereka sebagai kekuatan Allah. Ini membicarakan tentang perubahan yang besar di dalam penilaian akan salib. …Sebelum seseorang diselamatkan, ia menganggap salib itu tidak berguna. Setelah ia diselamatkan, ia melihatnya sebagai kekuatan Allah, yaitu sesuatu yang berharga dan bernilai.
Sebelum seseorang percaya kepada Tuhan (ini terutama benar bagi orang-orang yang miskin), pemikiran-pemikiran sehari-hari yang menggangunya adalah kebutuhan-kebutuhannya sehari-hari. Hal-hal yang berhubungan dengan makanan dan pakaian adalah perhatian yang paling besar di dalam kehidupan manusia. Tidak ada pengecualian bagi orang-orang yang tidak percaya terhadap hal ini. Tetapi begitu seseorang percaya kepada Tuhan, ia berpaling untuk mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya [Mat. 6:32-33]. Sebagai kaum beriman, kita harus menyadari bahwa tidak ada sesuatu di dalam kehidupan ini yang lebih berharga daripada kerajaan Allah. Matius 13:44 mengatakan bahwa kerajaan surga itu seumpama harta yang tersembunyi di dalam ladang. Ketika seorang menemukannya, ia menyembunyikannya dan dalam sukacitanya ia menjual semua miliknya untuk membeli ladang itu. Ini mengacu kepada Tuhan menemukan harta kerajaan surga dan memberikan diri-Nya sendiri dan segala yang Dia miliki untuk membeli harta itu. Tuhan menganggap kerajaan surga sebagai sesuatu yang berharga.
Sebelum seorang percaya kepada Tuhan, ia mungkin menemukan tidak terlalu sulit untuk memperhatikan kebutuhan-kebutuhan fisiknya setiap hari sekalipun ia mungkin miskin. Karena kehidupannya tidak berhubungan dengan kerajaan Allah, ia bisa berdusta atau berupaya memakai sarana-sarana yang tidak benar lainnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kehidupannya. Setelah ia percaya kepada Tuhan, ia masuk ke dalam satu alam yang baru. Jika ia tetap berdusta untuk mengamankan kebutuhan-kebutuhan sehari-harinya, ia mungkin menemukan pekerjaannya itu aman, tetapi ia akan kehilangan kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Jika ia menolak untuk berdusta, maka ia akan memperolah kerajaan Allah dan kebenaran-Nya sekalipun menderita kerugian dalam pekerjaannya. …Makanan dan pakaian adalah bagi tubuh, tetapi tubuh itu eksis bagi kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Sebagai kaum beriman, kita harus terlebih dahulu mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. (The Collected Works of Watchman Nee, vol. 60, hal. 388-390)

Bacaan lainnya: The Collected Works of Watchman Nee, vol. 60, bab 45

No comments: