Hitstat

01 September 2010

Roma Volume 1 - Minggu 1 Kamis

Melayani Allah di dalam Roh dalam Injil Anak-Nya
Roma 1:9
Karena Allah, yang kulayani di dalam rohku dalam pemberitaan Injil tentang Anak-Nya, adalah saksiku bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu. (Tl.)

Ayat Bacaan: Mat. 3:2; 4:17; 28:19; Luk. 10:1; Rm. 1:9-15

Perjanjian Baru dimulai dengan pemberitaan injil. Sebelum Tuhan Yesus datang, pekerjaan Yohanes Pembaptis tidak hanya membaptis orang, tetapi juga memberitakan Injil, menyelamatkan orang dosa dan membawa mereka kepada Kristus (Mat. 3:2). Kemudian Tuhan Yesus datang. Dia juga menginjil (Mat. 4:17). Karena itu Lukas 8:1 mengatakan “Tuhan berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah.” Tidak hanya demikian. Tuhan Yesus juga mengutus dua belas murid untuk melakukan hal yang sama seperti yang Dia lakukan (Mat. 10:5), tujuh puluh murid untuk pergi ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya (Luk. 10:1). Setelah kebangkitan-Nya, Tuhan mengutus semua murid-Nya, menyuruh mereka menjadikan semua bangsa murid-Nya (Mat. 28:19).
Hari ini setiap orang Kristen adalah murid-murid Tuhan. Dan pelayanan kita yang paling mendasar sebagai orang Kristen adalah memberitakan Injil. Dalam Roma 1:9-15, Paulus memberitahukan kita ada tiga hal mendasar yang perlu kita perhatikan di dalam memberitakan Injil. Pertama, kita perlu memberitakan Injil di dalam roh kita (Rm. 1:9, Tl.). Semua orang Kristen percaya bahwa untuk memberitakan Injil kita perlu di dalam Roh Kudus. Namun, di sini Paulus mengatakan bahwa kita perlu memberitakan Injil Allah di dalam roh insani kita yang telah dilahirkan kembali dan dihuni oleh Roh Kudus. Ketika kita memberitakan Injil, kita tidak seharusnya bersandar pada cara-cara manusia, tetapi kita harus memakai roh kita. Kedua, kita perlu banyak berdoa (Rm. 1:9). Kita perlu mendoakan jiwa-jiwa dan Injil yang diberitakan. Jika tidak berdoa, takkan ada buah yang dapat dihasilkan dalam penginjilan tersebut. Ketiga, kita harus memberitakan Injil dengan tekun (1:13-15). Jika kita mau bekerja sama dengan Tuhan dalam hal memberitakan Injil, kita harus melatih ketiga hal ini: melatih roh kita untuk menjamah orang, berdoa, dan siap dengan tekun. Jika Injil itu tidak dapat menggerakkan Anda, Injil itu juga tidak akan dapat menggerakkan orang lain. Jika Injil itu tidak bisa menundukkan Anda, tentu tidak bisa menundukkan orang lain. Jika diri Anda sendiri tidak pernah menangis karena Injil, maka tidak akan ada seorang pun yang akan bertobat.

Sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat. (Rm. 7:6b)

No comments: