Hitstat

23 September 2010

Roma Volume 1 - Minggu 4 Jumat

Allah yang Membangkitkan dan yang Menjadikan
Roma 4:17
Seperti ada tertulis: “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa” di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

Ayat Bacaan: Rm. 4:17; Kej. 18:9-15; Mzm. 33:9; Yak. 2:21-23; Ibr. 11:9

Ketika Allah berjanji kepada Abraham bahwa Sara akan melahirkan seorang anak, Sara mendengar ini dan tertawa dalam hatinya seolah hal itu tidak mungkin terjadi. Maka Allah berkata: “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN?” (Kej. 18:9-15). “Allah adalah Allah yang Mahakuasa” (Kej. 17:1). Allah adalah “Allah yang menghidupkan orang mati dan menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada” (Rm. 4:17). “Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada” (Mzm. 33:9). Bagi Dia tidak ada perkara yang mustahil.
Ibrani 11:9 memperlihatkan kepada kita, ketika Abraham mempersembahkan Ishak, dia juga mengenal Allah adalah Allah yang membangkitkan orang mati. la menuruti perintah Allah mempersembahkan Ishak. la nampak Allah bukan hanya Allah Pencipta, tetapi juga Allah yang membangkitkan orang mati. la percaya, meskipun Ishak anaknya mati, Allah pasti akan membangkitkannya. la mengenal Allah adalah Bapa, adalah permulaan segala sesuatu, adalah Allah yang menjadikan dengan firman-Nya segala sesuatu yang tidak ada menjadi ada, Allah yang membangkitkan orang mati, sebab itu ia percaya kepada Allah, ia menengadah kepada Allah. Kejadian pasal 15 mencatat, Abraham dibenarkan karena iman. Di sini, karena perbuatan iman Abraham, Allah membenarkan dia lagi. Yakobus 2:21-23 juga menunjukkan hal ini.
Sekarang, semua perkara Abraham berhubungan langsung dengan Allah, ia tidak langsung berhubungan dengan Ishak. Allah adalah Allah yang membangkitkan orang mati, yang menjadikan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada, karena itu kita tidak perlu takut. Allah tidak mungkin memerintahkan seorang anak yang berumur tiga tahun untuk memikul pikulan seberat seratus kilogram. Kalaupun Allah memiliki perintah ini, memiliki permintaan ini, Allah pasti bisa menjawab permintaan ini. Saudara saudari, permintaan Allah hari ini adalah permintaan yang mutlak, panggilan Allah hari ini adalah panggilan yang mutlak, tetapi di pihak kita, kita bisa menjawab permintaan ini, janganlah takut. Kita harus percaya kepada Allah yang sama ini, karena Dialah Pencipta yang Mahakuasa, yang menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada.

Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. (2 Kor. 1:9b)

No comments: