Hitstat

07 September 2010

Roma Volume 1 - Minggu 2 Rabu

Allah Menyerahkan Mereka
Roma 1:24
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.

Ayat Bacaan: Rm. 1:23-31, 8:6; Mzm. 51:12; Kis. 2:21

Dalam Roma 1:23-31, kita melihat tiga kali Allah menyerahkan manusia. Pertama, Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka, karena manusia telah menggantikan kemuliaan Allah dengan gambaran yang mirip dengan manusia dan hewan-hewan yang bertubuh fana (Rm. 1:23-24). Kedua, Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sehingga mereka saling mengaibkan tubuh mereka satu sama lain, karena manusia telah menggantikan kebenaran Allah dengan berhala-berhala yang dusta dan palsu (Rm. 1:25-27). Dan karena mereka tidak mau mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga pikiran mereka penuh keserakahan, pembunuhan, perselisihan, dan tipu muslihat (Rm. 1:28-31). Ketika manusia tidak mempedulikan Allah, ia memaksa Allah untuk meninggalkan dirinya, sehingga Allah menyerahkannya kepada kecemaran, hawa nafsu yang memalukan, dan pikiran-pikiran yang terkutuk, yang akibat selanjutnya adalah percabulan (Rm. 1:24, 26-27).
Saudara saudari, Allah tidak pernah sekalipun meninggalkan kita. Tetapi kalau kita meninggalkan Allah, artinya kita sedang memaksa Allah meninggalkan kita. Kapankah kita meninggalkan Allah? Yaitu ketika kita mengabaikan perasaan hayat di batin kita. Perasaan hayat ini merupakan perasaan ilahi yang ditambahkan ke dalam kita melalui kelahiran kembali. Hari ini, banyak orang Kristen yang tidak memperhatikan perasaan hayat mereka. Mereka melakukan hal-hal duniawi tanpa malu, bahkan menyetujui perkara-perkara dosa yang memalukan, karena roh mereka terlalu lemah. Itulah sebabnya, setelah diselamatkan, setiap hari kita harus melatih roh kita untuk berdoa dan berseru kepada-Nya dan menaati setiap perasaan hayat di dalam kita. Selain itu ingatlah, bahwa dibiarkan oleh Allah adalah kondisi yang paling mengerikan. Karena itu, kita harus dengan rendah hati berkata kepada-Nya, “Ya Allahku, kalaupun aku melepaskan Engkau, janganlah Engkau melepaskan aku. Ya Allahku, belas kasihanilah aku, janganlah meninggalkan aku.”

Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku (Mzm. 51:13)

No comments: