Hitstat

14 September 2010

Roma Volume 1 - Minggu 3 Rabu

Berbuat Dosa dan Kehilangan Kemuliaan Allah
Roma 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

Ayat Bacaan: Rm. 3:21-31; 5:12, 19: Yoh. 13:1; Ibr. 7:25

Hari ini siapakah yang dapat berkata bahwa dirinya tidak pernah berbuat dosa? Hampir setiap orang pernah berbohong, mencuri, berpikiran najis, dan melakukan perbuatan yang tidak baik! Dengan kata lain semua manusia pasti pernah berbuat dosa. Hal ini membuat manusia ada pada posisi berdosa, sehingga menghasilkan pengalaman berbuat dosa. Baik dari sudut posisi maupun dari sudut pengalaman, semua manusia mempunyai dosa. Roma 3:23 menyingkapkan kepada kita keadaan manusia di hadapan Allah adalah telah berbuat dosa dan mempunyai dosa. Andaikata ada seorang di dunia ini yang sama sekali tidak pernah melakukan dosa, tetapi di hadapan Allah, ia tetap mempunyai dosa. Hal ini dikarenakan ia adalah keturunan Adam. Adam adalah kepala umat manusia ciptaan Allah dan wakil dari seluruh umat manusia. Karena Adam telah berdosa, berarti semua orang yang telah diwakilinya juga sudah berbuat dosa, sehingga semua umat manusia berada pada kedudukan berdosa di hadapan Allah (Rm. 5:12, 19).
Roma 3:23 juga menyingkapkan lebih lanjut bahwa tujuan Allah terhadap manusia adalah kemuliaan, tetapi dosa telah merusak tujuan itu dengan membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah. Bila kita berpikir tentang dosa, kita langsung berpikir juga tentang penghakiman yang mengikutinya; kemudian kita menghubungkannya dengan hukuman dan neraka. Manusia selalu beranggapan bahwa jika ia berbuat dosa, hukuman pasti akan menimpa. Tetapi yang Allah pikirkan ialah kemuliaan yang akan hilang kalau manusia berbuat dosa. Akibat dosa adalah kita kehilangan kemuliaan Allah; sedang akibat penebusan adalah kita kembali memenuhi syarat untuk memperoleh kemuliaan itu.
Saudara saudari inilah kondisi kita yang sebenarnya sebelum percaya ke dalam Tuhan. Kita begitu penuh dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, tetapi walaupun demikian Tuhan tetap mengasihi dan menyelamatkan kita sampai pada puncaknya (Yoh. 13:1; Ibr. 7:25). Salah satu bait dari kidung yang ditulis oleh Watchman Nee mengatakan, “Kasih Tuhan dalam, sungguh tak terduga; Orang dosa sep’ri saya, bisa dapat s’lamat.” Kiranya setiap hari hati dan mulut kita penuh pujian serta ucapan syukur kepada Allah atas kasih-Nya.

Demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. (Yoh. 13:1)

No comments: