Hitstat

05 September 2010

Roma Volume 1 - Minggu 2 Senin

Menindas Kebenaran dengan Kelaliman
Roma 1:18
Sebab murka Allah dinyatakan dari surga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.

Ayat Bacaan: Mzm. 14:1; Hos. 6:3, 6; Ef. 1:17; Kol. 1:10

Roma 1:18 mengatakan, Allah murka atas segala kefasikan dan kela-liman manusia yang menindas kebenaran. Kebenaran di sini bukan mengacu kepada suatu doktrin melainkan suatu realitas. Dalam alam semesta ini, Allahlah realitas. Mengatakan tidak ada Allah sama dengan berdusta. “Orang bebal berkata dalam hatinya: ‘Tidak ada Allah.’ Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik” (Mzm. 14:1). Sepanjang jaman, manusia tidak menghormati Allah, bahkan menindas realitas Allah dengan perkara-perkara yang lalim. Di televisi dan surat kabar banyak memuat perkara yang jahat dan memalukan. Tanpa Allah, manusia menjadi tidak bermoral dan layak mendapatkan murka Allah.
Suatu kali, Watchman Nee memberitakan Injil di suatu universitas. Ia berkata, semua orang ateis adalah orang yang tidak bermoral. Mendengar itu, mahasiswa ateis marah dan menggosok-gosokkan sepatu mereka di lantai, untuk mengganggu pemberitaan Injil itu. Hari keempat, wakil dekan memberi tahu Saudara Nee, bahwa mereka akan melakukan kekerasan untuk meng-hentikan pemberitaan Injil. Lalu seseorang di sana berkata, “Tuan Nee berkata, orang yang tidak mempunyai Allah adalah orang yang tidak bermoral. Ini benar! Kalau bermoral, mana mungkin ketika orang berkhotbah, mereka malah mau melakukan kekerasan? Jika tanpa Allah, manusia memang tidak bermoral!”
Hari ini, di dalam dunia, manusia menindas kebenaran dan menolak Allah. Namun di dalam gereja pun banyak orang yang menindas kebenaran. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki persekutuan yang baik dengan Allah, menghabiskan waktu mereka tanpa berdoa atau membaca Alkitab. Jika kita memakai waktu kita dengan sembarangan untuk menuruti kesenangan kita, tanpa melibatkan Allah, sesungguhnya kita menempuh kehidupan yang lalim, yang tanpa Allah. Allah damba menggarapkan Diri-Nya sendiri ke dalam kita, maka Dia mengaruniakan dua hadiah terbesar kepada kita, yaitu Alkitab dan Roh Kudus. Keperluan kita hari ini adalah menikmati dua hadiah terbesar ini! Kita perlu membaca Alkitab secara berurutan, supaya kita mengenal setiap wahyu Allah dan mendoa-bacakannya, agar kita tetap hidup sesuai kebenaran.

Dan meminta kepada...Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar (Ef. 1:17)

No comments: