Hitstat

11 August 2011

1 Korintus - Minggu 22 Kamis

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 11:27-34


Dalam ayat 27 Paulus berkata, "Jadi, siapa saja dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan." Makan atau minum dengan cara yang tidak layak adalah tidak menghargai arti roti dan cawan Tuhan. Roti dan cawan Tuhan menyatakan tubuh-Nya terbelah bagi kita dan darah-Nya tercurah bagi dosa-dosa kita, melalui kematian penebusan-Nya bagi kita. Berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan bagi seorang beriman adalah mendatangkan hukuman atas dirinya sendiri (ayat 29)

Dalam ayat 28 Paulus melanjutkan, "Karena itu, hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu." Bagi seseorang menguji dirinya sendiri berarti memeriksa diri sendiri, menguji diri sendiri, agar diri sendiri tahan uji, memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.

Ayat 29 mengatakan, "Karena siapa yang makan dan minum tanpa mengakui tubuh, ia mendatangkan hukuman atas dirinya" (Tl.). Makan roti atau minum cawan Tuhan dengan cara yang tidak layak mendatangkan penghakiman atas kita. Tidak membedakan berarti tidak memisahkan, tidak membuat perbedaan. Tidak membedakan tubuh Tuhan berarti tidak membuat perbedaan antara roti yang menyatakan tubuh Tuhan, dari makanan biasa. Ini berarti tidak menghargai arti roti yang kita makan pada perjamuan malam Tuhan. Ini bisa membuat kita terkena penghakiman, yaitu pendisiplinan Tuhan.

Rasul menggunakan ungkapan "tubuh" dan bukan "tubuh Tuhan". Ini mungkin menyiratkan fakta bahwa selain tubuh jasmani Tuhan (1 Kor. 11:24), masih ada Tubuh Kristus yang misteri (Ef. 4:4). Karena itu, ketika kita mengambil bagian dalam meja Tuhan, kita harus membedakan apakah roti di atas meja menyatakan Tubuh Kristus yang unik itu atau perpecahan manusia mana pun (denominasi mana pun). Karena kita telah membedakan Tubuh Kristus, maka kita tidak seharusnya mengambil bagian dalam roti perpecahan apa pun atau yang disertai roh perpecahan apa pun. Partisipasi kita dalam meja Tuhan haruslah merupakan persekutuan yang unik dari Tubuh-Nya yang unik tanpa perpecahan apa pun, baik dalam pelaksanaan maupun dalam roh.

Dalam ayat 30 dan 31 Paulus berkata, "Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal. Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita". "Itu" dalam ayat 30 berarti tidak membedakan tubuh. Menjadi lemah dan sakit dalam ayat ini adalah pendisiplinan Tuhan, penghakiman Tuhan yang sementara, atas mereka yang mengambil bagian dalam tubuh Tuhan dengan cara yang tidak layak. Terlebih dulu Tuhan mendisiplin mereka, sehingga tubuh mereka menjadi lemah. Kemudian, karena mereka tidak mau bertobat atas kesalahan mereka, mereka dihajar lebih lanjut sehingga mereka menjadi sakit. Karena mereka masih tidak mau bertobat, Tuhan menghakimi mereka dengan kematian. Mati secara demikian sama dengan ditewaskan di padang gurun di dalam 10:5. Kata "tidur" dalam ayat 30 itu berarti mati (1 Tes. 4:13-16).


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 55

No comments: