Hitstat

10 August 2011

1 Korintus - Minggu 22 Rabu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 11:17-26


Dalam 11:17-22 Paulus menegur orang-orang Korintus karena adanya kekacauan di antara mereka dalam hubungannya dengan perjamuan malam Tuhan. Dari ayat ini sampai akhir pasal ini rasul menanggulangi masalah yang kedelapan, yaitu mengenai perjamuan malam Tuhan.

Alasan mengapa Paulus tidak memuji mereka adalah karena ketika mereka berkumpul bersama, tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan (ayat 17). Ini menunjukkan bahwa pertemuan-pertemuan kaum beriman mungkin dapat merugikan, bukan menguntungkan. Ada beberapa orang Korintus yang menjadi lemah, yang lainnya sakit, dan bahkan ada beberapa yang meninggal. Ini membuktikan bahwa mereka menderita kerugian yang besar.

Penekanan pada meja Tuhan adalah persekutuan dengan darah dan tubuh Tuhan (10:16-17), mengambil bagian dalam Tuhan, saling menikmati Tuhan dalam persekutuan; sedangkan penekanan pada perjamuan malam Tuhan adalah peringatan terhadap Tuhan (11:24-25). Dalam meja Tuhan kita menerima tubuh dan darah-Nya sebagai kenikmatan kita; dalam perjamuan malam Tuhan kita mengingat Dia, agar Dia mendapatkan kenikmatan.

Dalam ayat 23 ia memberi tahu mereka, "bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti." Kemudian "sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata, 'Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!'" Pemecahan roti adalah supaya kita dapat memakan-Nya (Mat. 26:26). Makan perjamuan malam Tuhan adalah bagi peringatan terhadap Tuhan sendiri.

Ayat 25 mengatakan, "Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, 'Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!'" Roti adalah roti hayat (Yoh. 6:35) dan cawan adalah cawan berkat (1 Kor. 10:16). Cawan ini adalah perjanjian yang baru, yang meliputi semua berkat Perjanjian Baru yang limpah, termasuk Allah sendiri. Perjanjian yang baru didirikan dengan darah Tuhan, yang Dia cucurkan di atas salib bagi penebusan kita (Mat. 26:28).

Peringatan yang sejati terhadap Tuhan adalah makan roti dan minum cawan (ayat 26), yaitu mengambil bagian dalam dan menikmati Tuhan yang telah memberikan diri-Nya sendiri kepada kita melalui kematian penebusan-Nya. Makan roti dan minum cawan adalah menerima Tuhan Penebus menjadi bagian kita, menjadi hayat dan berkat kita. Ini baru benar-benar memperingati Dia.

Ayat 26 melanjutkan, "Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang." Makan perjamuan malam Tuhan bukan mengingat kematian Tuhan, melainkan memberitakan dan memamerkan kematian Tuhan. Kita mengingat Tuhan sendiri melalui memberitakan dan memamerkan kematian-Nya. Perhatikanlah bahwa kita mengingat Persona Tuhan, tetapi kita memberitakan, memproklamirkan kematian-Nya. Kita mengingat Persona ini dengan memberitakan kematian-Nya kepada alam semesta; kepada roh-roh jahat, kepada malaikat-malaikat, dan kepada manusia.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 55

No comments: