Hitstat

29 August 2011

1 Korintus - Minggu 25 Senin

Pembacaan Alkitab: Kol. 1:24; Ef. 5:25; 1 Kor. 14:1-3


Perhatian Paulus yang terakhir bukanlah pada berbicara, Roh itu, Tubuh, pemerintahan Allah, atau kasih sebagai jalan yang terunggul untuk melatih karunia-karunia. Perhatian Paulus yang terakhir adalah pada pembangunan gereja. Paulus sangat sadar akan gereja dan memusatkan perhatian pada gereja. Perhatiannya difokuskan kepada gereja.

Dalam kekekalan kita telah dipilih dan ditakdirkan oleh Allah. Karena kita telah jatuh menjauhi Allah, maka Kristus perlu menggenapkan penebusan untuk membawa kita kembali kepada Allah. Tetapi penebusan ini bukanlah sasaran Allah; bukanlah maksud akhir-Nya. Sasaran Allah, maksud-Nya adalah mendapatkan umat pilihan-Nya yang secara organik disatukan menjadi Tubuh, gereja. Sekalipun kita tidak jatuh, Allah tetap perlu melakukan prosedur tertentu untuk mendapatkan gereja.

Ketika kita menelaah karunia-karunia rohani, kita perlu bertanya untuk apakah karunia-karunia rohani itu. Banyak orang Kristen hanya memperhatikan karunia-karunia, tetapi mereka tidak memperhatikan tujuan dari karunia-karunia itu. Ada beberapa orang yang damba memiliki karunia berkhotbah, dan yang lainnya mendambakan karunia-karunia yang ajaib seperti karunia berbahasa lidah atau karunia penyembuhan. Tetapi mereka mungkin sama sekali tidak memperhatikan untuk apakah karunia-karunia ini. Paulus berbeda. Perhatian dalam lubuk hatinya adalah bagi pembangunan gereja. Ia tahu karunia-karunia apakah yang berfaedah bagi pembangunan gereja. Kita perlu belajar dari Paulus untuk memperhatikan pembangunan gereja. Entah kita rohani, matang, atau berkarunia itu adalah nomor dua. Hal yang utama dalam ekonomi Allah adalah pembangunan gereja. Penekanan Paulus, butir utamanya, dalam pasal 14 ini berkenaan dengan karunia apakah yang terbaik, bukan bagi kita, melainkan bagi pembangunan gereja. Memang, Allah telah memberikan banyak karunia, tetapi tidak semua karunia itu penting dalam hubungannya dengan pembangunan gereja. Karena itu, dalam pasal ini Paulus memperlihatkan kepada kita karunia manakah yang unggul bagi pembangunan gereja.

Dalam 14:1 Paulus berkata, "Kejarlah kasih itu dan berusahalah memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat." Instruksi ini didasarkan atas wahyu dalam 12:31--13:13. Mengejar kasih adalah mengejar pertumbuhan dalam hayat bagi pengembangan karunia-karunia dalam hayat. Karena itu, mengejar kasih harus diimbangi dengan kedambaan akan karunia yang paling berfaedah, yaitu karunia bertutur-sabda.

Karena bertutur-sabda adalah berbicara bagi Tuhan dan mengutarakan Tuhan, yaitu, menyuplaikan Kristus kepada orang-orang, maka ini adalah perkara utama dalam sidang gereja. Bertutur-sabda ini memerlukan pemenuhan hayat ilahi sebagai isi. Kasih adalah jalan terunggul untuk mengalami hayat ilahi dan menjadikannya isi dari karunia bertutur-sabda bagi pembangunan gereja. Karena itu, kita harus mengejar kasih dan sungguh-sungguh mendambakan karunia yang lebih besar ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 61

No comments: