Hitstat

05 September 2011

1 Korintus - Minggu 26 Senin

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 14:26-33


Sebelum datang ke suatu sidang, kita seharusnya sudah mempersiapkan diri kita untuk sidang itu dengan hal-hal dari Tuhan dan milik Tuhan, baik melalui pengalaman kita tentang Dia atau melalui kenikmatan kita atas firman-Nya dan persekutuan dengan-Nya di dalam doa. Setelah datang ke dalam sidang itu, kita tidak perlu dan tidak seharusnya menunggu mendapatkan perasaan roh, melainkan harus menggunakan roh kita dan menggunakan pikiran kita yang telah dilatih untuk berfungsi, mempersembahkan apa yang telah kita siapkan untuk Tuhan bagi kemuliaan dan kepuasan-Nya, dan agar para hadirin mendapatkan faedah, yaitu mendapatkan penerangan, rawatan, dan pembangunan.

Ini seperti Hari Raya Pondok Daun pada zaman kuno. Orang-orang Israel membawa hasil tanah permai, yaitu tuaian dari jerih lelah mereka atas tanah itu, ke pesta dan dipersembahkan kepada Tuhan, agar dalam persekutuan dengan Tuhan dan dalam persekutuan satu dengan lainnya, Tuhan mendapatkan kenikmatan, dan saling memiliki kenikmatan di depan Tuhan. Kita harus berjerih lelah atas Kristus, tanah permai kita, supaya kita dapat menuai hasil dari kekayaan-Nya untuk dibawa ke sidang gereja dan dipersembahkan. Demikian sidang gereja akan menjadi pameran akan kekayaan Kristus, juga menjadi kenikmatan bersama atas Kristus oleh seluruh hadirin di hadapan Allah dan bersama dengan Allah, bagi pembangunan orang-orang kudus dan gereja.

Fakta bahwa Paulus menyinggung mazmur terlebih dahulu itu menunjukkan bahwa dalam sidang gereja, memuji Tuhan haruslah menjadi yang terutama. Mazmur agak sama dengan kidung. Di dalam pergerakan Pentakosta pada hari ini ada nyanyian ayat-ayat Alkitab. Namun, kebanyakan dari ayat-ayat itu diambil dari Perjanjian Lama. Saya ragu apakah ada nyanyian mengenai Kristus sebagai rahasia Allah atau gereja sebagai rahasia Kristus. Pernahkah Anda mendengar orang-orang di sidang Pentakosta menyanyikan Efesus 1, 3, atau 4? Kita perlu menuliskan not-not musik agar kita dapat menyanyikan pasal-pasal ini dan bagian-bagian kitab lainnya yang merupakan jantung wahyu ilahi: yaitu kitab Galatia, Efesus, Filipi, dan Kolose. Kita perlu menyanyikan tentang betapa sukanya Allah mewahyukan Putra-Nya di dalam kita; tentang Kristus hidup di dalam kita dan tentang fakta bahwa kita telah disalibkan dengan Dia; tentang hidup dalam Roh; tentang perlunya roh hikmat dan wahyu, supaya kita dapat mengenal pengharapan yang terkandung dalam panggilan Allah, kemuliaan warisan-Nya di dalam orang-orang kudus, dan betapa besar kekuatan kuasa-Nya yang membangkitkan Kristus dan mendudukkan Dia di surga; tentang gereja sebagai kepenuhan Kristus, Dia yang memenuhi semua dan di dalam semua; tentang perlunya dikuatkan di dalam manusia batiniah kita oleh Roh Allah sehingga Kristus dapat membuat rumah-Nya di dalam hati kita, dan supaya kita dapat memahami bersama-sama dengan semua orang kudus dimensi universal Kristus kepada kepenuhan Allah; tentang satu Tubuh, satu Roh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua; tentang hidup dalam kebenaran Yesus supaya kita dapat menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru, dan diperbarui dalam roh pikiran kita untuk mendapatkan realitas manusia baru; tentang suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus; tentang memperhidupkan Dia, memperbesar Dia, ditemukan di dalam Dia, mengejar Dia, dan memiliki pengetahuan yang sempurna tentang Dia; tentang Kristus, yang Terkasih, sebagai gambar Allah yang tidak kelihatan, dan yang Sulung dari semua ciptaan. Dalam nyanyian kita, kita perlu dibawa kepada standar ekonomi Perjanjian Baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 63

No comments: