Hitstat

12 September 2011

1 Korintus - Minggu 27 Senin

Pembacaan Alkitab: Yoh. 11:25; Kis. 2:24


Dalam penciptaan sebermula Allah ada satu pemberontakan. Karena itu, Allah kemudian melakukan penciptaan yang kedua, yang terutama melibatkan penciptaan manusia. Dalam Kejadian 1 penciptaan di situ terutama adalah penciptaan manusia, bukan penciptaan langit dan bumi. Kejadian 1:1 mengatakan, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." Ayat-ayat selanjutnya dari pasal ini membicarakan tentang pemulihan langit dan bumi dengan penciptaan ras manusia. Setelah penciptaan manusia, datanglah Iblis, si pemberontak, menggoda manusia untuk mengikutinya. Akibatnya, manusia juga memberontak terhadap Allah. Dalam penciptaan, Allah tidak dapat melaksanakan pemerintahan-Nya, karena pemberontakan malaikat dan manusia.

Pada satu hari, Allah sendiri datang dalam Putra sebagai seorang manusia. Menurut Yesaya 9:5, nama-Nya disebut ajaib. Dia adalah Allah dan manusia pada waktu yang sama. Manusia-Allah yang ajaib ini hidup di bumi selama tiga puluh tiga setengah tahun. Kebanyakan waktu hidup-Nya diluangkan di rumah seorang tukang kayu di kota kecil Nazaret. Akhirnya, Dia keluar untuk melayani. Dia melaksanakan ministri-Nya selama tiga setengah tahun. Pada akhir waktu ini, Dia dibawa ke salib. Sebenarnya, tidaklah mutlak tepat bila mengatakan bahwa Kristus dibawa ke salib, karena dalam Yohanes 10 Dia memberi tahu kita bahwa Dia rela menyerahkan nyawa-Nya. Ini berarti Dia rela berjalan ke Golgota, ke Kalvari. Dia rela diletakkan di atas salib.

Tuhan telah disalibkan, ini adalah perkara yang benar-benar, yang sungguh-sungguh dan nyata telah terjadi. Dengan paku di tangan-Nya dan kaki-Nya, Dia digantung di atas salib itu, sekitar selama enam jam, dari jam sembilan pagi sampai jam tiga sore. Selama tiga jam yang pertama, manusia melakukan segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk mencemooh Dia. Kemudian dalam tiga jam yang terakhir, Allah datang menghakimi Dia sebagai pengganti kita. Sewaktu Allah menghakimi Dia, Kristus mencurahkan darah-Nya untuk menebus kita. Dari lambung-Nya keluar darah dan air; darah bagi penebusan dan air bagi pembebasan hayat. Karena itu, melalui penyaliban-Nya, Kristus menggenapkan penebusan dan membebaskan hayat ilahi.

Segera setelah Dia mati, Kristus diberikan satu penguburan yang layak di sebuah kubur milik seorang yang kaya. Kemudian pada hari yang ketiga Dia bangkit. Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa Kristus dibangkitkan. Di pihak lainnya, Alkitab juga mengatakan bahwa Kristus bangkit, Dia tidak memerlukan siapa pun untuk membangkitkan diri-Nya. Bagaimana mungkin Kristus dapat bangkit dari antara orang mati? Dia bisa bangkit karena Dia sendiri adalah kebangkitan.

Kristus rela dikubur, masuk ke dalam kematian, kubur, dan Alam Maut. Sewaktu Dia berada di Alam Maut, Dia menguji maut, mempermalukan maut, mengalahkan, dan menaklukkan maut. Dia masuk ke dalam ruang lingkup maut untuk berpariwisata di sana dan melihat apa yang dapat dilakukan maut. Akhirnya Dia menemukan bahwa maut tidak dapat berbuat apa-apa terhadap diri-Nya. Maut tidak memiliki kuasa untuk menahan-Nya, menghalangi-Nya (Kis. 2:24). Ketika tiba waktunya bagi Dia untuk bangkit, Dia mengucapkan selamat tinggal kepada maut dan berjalan meninggalkannya. Demikianlah, Kristus telah mengalahkan maut, menaklukkan maut, dan keluar dari maut. Inilah kebangkitan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 65

No comments: