Hitstat

17 September 2011

1 Korintus - Minggu 27 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 15:24-28; 11:3; Ef. 1:10


Kebangkitan Kristus menandai permulaan zaman gereja. Kaum beriman dalam Kristus yang telah mati akan dibangkitkan pada kedatangan-Nya, yang akan menjadi akhir dari zaman gereja. Di sini kita melihat dua kebangkitan: yang pertama pada permulaan zaman gereja, dan yang kedua pada perampungan zaman gereja. Akhir zaman ini bukan terjadi pada penutupan zaman gereja, melainkan pada penutupan Kerajaan Seribu Tahun. Kemudian akan ada zaman kekekalan dengan langit baru dan bumi baru. Setelah Kerajaan Seribu Tahun, kesudahan yang Paulus maksudkan dalam ayat 24 ini akan tiba.

Dalam ayat 25 Paulus membicarakan tentang Kristus, "Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya." Agar Kristus dapat memerintah, maka Dia harus berada di dalam kebangkitan. Jika tidak ada kebangkitan, Kristus akan tetap berada dalam kubur, dan tidak mungkin memerintah. Kristus mulai memerintah sejak waktu kebangkitan-Nya. Dalam Matius 28:18, Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi." Kemudian Dia memerintahkan mereka untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya. Dia memiliki otoritas untuk memerintah. Sekarang di bawah pemerintahan-Nya kita harus memuridkan bangsa-bangsa, membawa bangsa-bangsa ke dalam Kerajaan-Nya dan membuat mereka menjadi umat-Nya. Hari ini Raja yang sesungguhnya, Penguasa yang sesungguhnya, adalah Tuhan Yesus. Pernyataan ini juga adalah satu bagian yang tegas dari sanggahan Paulus bagi orang-orang yang mengatakan tidak ada kebangkitan.

Dalam ayat 26 Paulus berkata, "Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut." Segera setelah kejatuhan manusia, Allah memulai pekerjaan-Nya untuk menyingkirkan dosa dan maut. Pekerjaan ini berlanjut terus melalui zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan masih berlangsung hingga hari ini. Ketika dosa dilenyapkan pada akhir ciptaan lama, dan ketika sumbernya, Iblis dicampakkan ke dalam lautan api (Why. 20:7-10), maut akan dihapus, Maut dan kuasa maut, yaitu alam maut, akan dicampakkan ke dalam lautan api setelah penghakiman terakhir dan final pada takhta putih (Why. 20:11-15).

Dalam kebangkitan, Kristus bukan hanya menjadi Roh pemberi-hayat untuk menyalurkan hayat-Nya ke dalam Tubuh-Nya; Dia juga menjadi Raja yang memerintah untuk melaksanakan pemerintahan Allah. Semua hal ini berada dalam kebangkitan. Di satu pihak, bagi kita sebagai umat pilihan Allah, Kristus dalam kebangkitan adalah Roh pemberi-hayat yang menyalurkan hayat kepada kita. Di pihak lain, bagi bangsa-bangsa, Kristus dalam kebangkitan telah menjadi Raja yang memerintah yang melaksanakan pemerintahan Allah. Tubuh-Nya harus bekerja sama dengan-Nya dalam hayat kebangkitan dan otoritas kebangkitan, supaya gereja dapat dikepalai. Kemudian semua bangsa akan dikepalai. Selain itu, sewaktu Dia mengepalai segala sesuatu, Dia menundukkan, menaklukkan musuh-musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Akhirnya, pada akhir Kerajaan Seribu Tahun, setelah akhir segala zaman dan pengaturan, pemerintahan Allah akan sepenuhnya digenapkan dan Kristus akan menyerahkan kembali kerajaan kepada Allah, yaitu Dia yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya. Kemudian akan ada langit baru dan bumi baru, dan kita akan berada dalam Yerusalem Baru menikmati Kristus dan memerintah bersama atas bangsa-bangsa. Inilah pemerintahan Allah yang dilaksanakan dalam kebangkitan Kristus yang almuhit.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 66

No comments: