Hitstat

26 September 2011

2 Korintus - Minggu 1 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 1:1-4


Kitab 2 Korintus ini unik karena kitab ini memiliki satu pendahuluan yang sangat panjang. Surat Kiriman ini berisi tiga belas pasal, dan satu setengah pasal yang pertama adalah pendahuluannya. Tidak ada kitab lainnya dalam Alkitab yang memiliki satu pendahuluan yang sepanjang ini.

Pendahuluan dari 2 Korintus ini panjang karena latar belakang kitab ini cukup rumit. Dalam 1 Korintus Paulus menanggulangi kaum beriman Korintus dalam banyak hal. Ia berargumentasi dengan mereka dan menegur mereka. Karena latar belakang ini, maka 2 Korintus ini perlu memiliki pendahuluan yang panjang.

Pendahuluan ini sebenarnya adalah perkataan penghiburan. Paulus menyadari, karena ia telah mendisiplinkan orang-orang Korintus dalam Surat Kiriman yang pertama, maka ia perlu membalut luka-luka mereka dalam Surat Kiriman ini. Apa yang Paulus lakukan di sini mirip dengan penghiburan yang diberikan orang tua kepada seorang anak setelah anak itu didisiplinkan. Misalnya seorang anak berbuat salah dan dengan serius didisiplinkan oleh orang tuanya. Setelah anak itu bertobat, orang tuanya akan meluangkan waktu untuk menghibur anak itu. Dalam satu setengah pasal yang pertama dari 2 Korintus ini, Paulus mengoleskan minyak pada luka-luka orang-orang Korintus, luka-luka yang disebabkan oleh pendisiplinannya.

Alasan lain untuk pendahuluan yang panjang ini ialah karena Paulus adalah seorang yang sangat emosional. Ia adalah seorang yang beremosi kuat dalam arti yang wajar. Meskipun ia dibatasi oleh Roh itu ketika ia menegur kaum beriman Korintus, ia masih tetap kuat. Misalnya dalam 1 Korintus 4:21 ia bertanya, "Apa yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan lemah lembut?" Kata-kata ini menunjukkan bahwa ia sangat kuat dalam emosi. Ketika Paulus mengoleskan minyak pada luka-luka mereka dan membalutnya, ia menggunakan emosinya dan melakukannya dengan sangat positif. Karena itu, ia memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengekspresikan emosinya.

Alasan lain untuk pendahuluan yang panjang ini adalah karena orang-orang Korintus itu sangat rumit. Di satu pihak, mereka menyukai Paulus; di pihak lain, mereka agak tidak senang terhadapnya. Paulus menggunakan pendahuluan yang panjang ini untuk memecahkan kerumitan mereka dan menenangkan mereka supaya mereka dapat menerima perkataannya.

Dalam pendahuluan yang panjang ini kita dapat melihat persona Paulus. Saya sangat mengasihi Paulus. Dia dapat menjadi emosional, simpatik, dan lemah lembut. Dia juga dapat menjadi kuat dan bahkan tegar. Ia jujur, sederhana, dan tulus. Kadang-kadang ia mungkin sopan, tetapi ia tidak pernah berpolitik. Saya telah belajar banyak hal dari Paulus. Sepanjang hidup saya, saya telah banyak belajar dari dua orang: pertama adalah Paulus; dan yang kedua adalah Watchman Nee.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 1

No comments: