Hitstat

02 September 2015

Ibrani - Minggu 15 Rabu



Pembacaan Alkitab: Ibr. 6:1-2


Asas‑asas pertama dari ajaran tentang Kristus mengacu kepada keenam butir yang disinggung dalam 6:1‑2. Keenam butir ini membentuk tiga pasangan, yang menyusun dasar kehidupan kristiani. Butir pertama dari tiap pasangan mengacu kepada keluamya kita dari situasi yang negatif, dan butir kedua membicarakan masuknya kita ke dalam hal‑hal yang positif.

Pasangan pertama ialah "bertobat dan meninggalkan perbuatan‑perbuatan yang mati dan percaya kepada Allah". Bertobat ialah pihak negatif, dan percaya kepada Allah itulah pihak positif (Mrk. 1:15; Kis. 20:21). Hidup orang Kristen pertama‑tama berdasar pada pertobatan dan kepercayaan—pertobatan dari perbuatan‑perbuatan yang mati dan kepercayaan kepada diri Allah—itulah suatu peralihan sejati. Sebelum kita beroleh selamat, perbuatan‑perbuatan kita mungkin baik, tetapi mati. Kita harus bertobat dari perbuatan‑perbuatan yang mati dan percaya ke dalam Allah.

Pasangan kedua ialah "ajaran tentang berbagai pembaptisan dan penumpangan tangan". Di pihak negatif, pembaptisan menghapus hal‑hal negatif (Ibr. 9:10) dan mengakhiri hal‑hal lampau (Rm. 6:4). "Pembaptisan" kata yang sama dengan "pembasuhan" dalam 9:10 dan "pencucian" dalam Markus 7:4, mengacu kepada pencucian perkakas dan bejana yang digunakan untuk pelayanan kepada Allah di dalam kemah atau bait (Im. 6:28), dan mungkin juga, pembasuhan para imam (Kel. 30:18‑21; Im. 16:4). Perkara ini memang berhubungan dengan latar belakang kaum beriman Ibrani. Namun dalam prinsipnya sama seperti baptisan dalam Perjanjian Baru, yaitu mencuci dan mengakhiri hal‑hal yang negatif. Dalam baptisan kita menghapus manusia lama kita, bahkan mengubumya. Di pihak positif, penumpangan tangan adalah kesatuan dan persekutuan dengan hal‑hal yang ilahi. Pada zaman dulu tiap kali diadakan persembahan kurban, pelakunya harus menumpangkan tangannya di atas kurban, menunjukkan ia telah bersatu dengan kurban itu (Im. 1:4; 3:2). Karenanya, penumpangan tangan itu untuk penyatuan dan persatuan. Di pihak lain, hal itu pun berarti memberi karunia (talenta) kepada orang (1 Tim. 4:14; 2 Tim. 1:6). Ketika Paulus menumpangkan tangan ke atas Timotius, berarti Paulus memberikan karunia rohani kepadanya.

Pasangan ketiga ialah "kebangkitan orang‑orang mati dan hukuman kekal". Bangkit dari kematian, alam maut, dan kubur adalah pihak negatifnya (Mat. 22:31; Kis. 23:6; 24:21). Hukuman kekal adalah masuk ke dalam kekekalan dan takdir yang kekal pada plhak positifnya (Rm. 2:5; Ibr. 9:27; Why. 20:11‑12). Entah kita beroleh selamat atau tidak, hukuman ini akan membawa kita ke dalam kekekalan. Namun situasi bagi orang yang mati yang tidak percaya belumlah beres. Setelah mereka dibangkitkan, mereka akan dihakimi, dan melalul penghakiman itu mereka dibawa ke dalam kekekalan.

Keenam butir di atas adalah asas‑asas pertama dari ajaran tentang Kristus, fondasi atau dasar kehidupan kristiani kita. Penulis surat ini mendorong kaum beriman Ibrani untuk maju terus, yaitu dari asas‑asas pertama ajaran Kristus maju kepada firman kebenaran. Hari ini banyak orang Kristen malah tidak jelas terhadap asas‑asas pertama dari ajaran Kristus, apa lagi terhadap firman kebenaran. Namun kita harus maju ke depan. Fondasi kita telah diletakkan, dan kita harus terus membangun di atasnya. Kita telah bertobat dan percaya, kita juga telah dibaptis dan bersatu dengan Kristus, dan kita yakin kelak ada kebangkitan dan hukuman. Siapa yang tidak percaya kepada hal‑hal ini, ia bukan orang Kristen sejati. Kalau kita semua telah percaya kepada hal‑hal ini dan telah meletakkan fondasi dengan baik, mari kita maju ke depan, dari firman dasar menuju firman kebenaran; dari firman fondasi menuju firman penyempumaan, yakni firman pembangunan; dan dari firman anugerah atau firman kehidupan kepada firman penanggulangan pemerintahan kebenaran.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 29

No comments: