Hitstat

22 September 2015

Ibrani - Minggu 18 Selasa



Pembacaan Alkitab: Kej. 14:19-20


Dalam hal peperangan antara orang Israel dengan orang Amalek, kita dapat melihat sebuah lukisan ministri syafaat itu (Kel. 17:8-13). Musa mengangkat tangannya (berdoa) di puncak gunung, sedangkan Yosua berperang di tengah-tengah medan pertempuran. Ketika Musa sedang berdoa, maka Yosua membunuh musuh. Begitu pula, saya percaya, ketika Abraham membunuhi raja-raja itu, Melkisedek pun sedang mendoakannya. Ketika kita memberantas semua produk sampingan maut, Kristus, Minister surgawi kita dengan ministri-Nya yang lebih agung, berdoa syafaat bagi kita di surga.

Apakah ministri Kristus yang lebih agung hari ini? Berdoa syafaat bagi setiap pejuang. Doa syafaat Kristus seperti sebuah motor yang sangat kuat, yang menggerakkan mesin sehingga mesin dapat bergerak (hidup). Bagaimana kekuatan itu dapat terbawa ke dalam mesin? Melalui motor itu. Sewaktu motor berputar, maka tenaga pun mengalir ke dalam mesin. Begitu pula, Kristus, Jurusyafaat yang di surga sedang menyalurkan kekuatan surgawi ke dalam kita.

Kita perlu memiliki visi yang lebih tinggi tentang ministri yang lebih agung. Ministri ini bukan ministri yang rendah bagi orang dosa yang kasihan, melainkan suatu ministri yang tinggi yang ditujukan bagi pejuang-pejuang Allah yang menang, yaitu bagi keturunan Abraham yang sejati. Imamat ini bukanlah yang kita dapatkan dalam Kitab Imamat, tetapi kelanjutan imamat yang kita miliki dalam Kejadian 14.

Tuhan telah menyingkapkan firman-Nya kepada kita, agar kita dapat menjadi pejuang-pejuang seperti Abraham dan ketiga ratus delapan belas orangnya itu. Kita perlu berperang, yaitu memberantas setiap produk sampingan maut. Jangan lagi kita berpegang pada pandangan obyektif, yang mengira setelah melewati beberapa saat, kita semua akan dimuliakan dan setiap anak-anak Allah akan dinyatakan serta dibawa ke dalam kemerdekaan kemuliaan itu dalam Roma 8 kita nampak doa syafaat Kristus di surga, juga keluhan di alam semesta. Seluruh makhluk ciptaan sedang mengeluh karena ingin beroleh kemerdekaan, mereka mengeluh ingin terlepas dari gangguan produk sampingan maut. Demikianlah situasi pada hari ini: ada Melkisedek yang mendoakan kita di surga dan keluhan di alam semesta. Hari ini Allah harus mendapatkan sekelompok manusia di bumi, untuk menjadi "mesin" penggerak-Nya, yang membawakan kemerdekaan kemuliaan itu. Siapakah orang-orang yang akan dipakai Allah untuk mendatangkan pemuliaan tersebut? Kita!

Kemerdekaan kemuliaan ini harus didatangkan lebih dulu ke dalam diri kita. Ini dilakukan melalui doa syafaat Melkisedek. Motor dalam surga tingkat ketiga telah menggerakkan mesin di bumi, dan membuat roh kita berbunyi : pum, pum, pum. Kadang-kadang transmisi energi Tuhan dari motor di surga itu begitu kuat, sehingga saya hampir tidak dapat menahannya. Setiap kali saya berlutut berdoa dalam kamar, saya selalu merasa ada getaran pum, pum, pum dalam batin; inilah kekuatan atau energi dari doa syafaat Tuhan. Biarlah para agamawan menunggu dan melihat apa akibat dari kekuatan yang terpancar dari motor surgawi ini. Jangan mengira pemulihan Tuhan hanya pekerjaan kekristenan. Tidak, ini adalah pekerjaan yang dilakukan oleh pum, pum, pum yang kekuatannya berasal dari dinamo surgawi yang mengalir ke dalam kita. Setiap kali kita berdoa untuk pemulihan Tuhan, kita mempunyai suatu perasaan yang mendalam, yaitu doa syafaat Tuhan sedang menyuplaikan kekuatan ke dalam batin kita. Inilah sebabnya kita, mitra (teman sekutu) Tuhan dalam pemulihan-Nya, adalah orang-orang Kristen yang paling agresif di bumi ini. Ministri surgawi Kristus bukan untuk memperhatikan orang dosa yang kasihan, melainkan suatu ministri yang lebih agung, guna melaksanakan ekonomi Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 35

No comments: