Hitstat

08 September 2015

Ibrani - Minggu 16 Selasa



Pembacaan Alkitab: Ibr. 7:26-27; Yoh. 1:29


Peralihan ini juga berlangsung dari mezbah penghapus dosa di pelataran luar beralih, ke tutup pendamaian (takhta anugerah) di tempat maha kudus (13:10, 12; 10:12; 4:16). Di sini kita nampak dua benda : mezbah dan tutup pendamaian. Tutup pendamaian ialah takhta anugerah, yakni tempat Allah bertemu dengan kita, berfirman kepada kita, dan bersekutu dengan kita, juga tempat kita bersatu dengan Allah dalam ekonomi-Nya. Takhta anugerah adalah tempat Allah dengan kita, kita dengan Allah berpadu menjadi satu. Mezbah berada di pelataran luar, sedang tutup pendamaian berada di dalam tempat maha kudus. Mezbah melambangkan salib yang kita kasihi dan kita mustikakan, sebab mezbah telah membereskan dosa-dosa kita. Namun salib masih berada di pelataran luar. Salib yang menanggulangi masalah dosa itu berada di bumi, yang merupakan lantai dasar. Kebanyakan orang Kristen terus-menerus berhenti di pelataran luar dengan salib, jarang sekali yang menyentuh tutup pendamaian dari hari ke hari, apalagi dari saat ke saat. Kita semua perlu belajar menjamah takhta anugerah, tutup pendamaian dari saat ke saat. Kita perlu berdoa, "Tuhan, aku perlu menjamah takhta anugerah-Mu setiap saat." Takhta anugerah adalah tempat yang seharusnya kita diami. Salib memang baik, tetapi salib bukan tujuan dan sasaran kita, sebab itu kita tidak seharusnya berhenti di sana selamanya. Tempat perhentian kita yang abadi ialah tutup pendamaian, takhta anugerah. Di manakah kita sekarang? Kita sekarang sedang mengitari tutup pendamaian, mengitari takhta anugerah.

Apa artinya anugerah? Anugerah adalah Allah sendiri yang mengalir ke dalam kita, melalui kita, dan keluar dari dalam kita, untuk merampungkan segala sesuatu bagi kita. Inilah anugerah yang kita nikmati ketika kita mengitari takhta anugerah. Ministri Surat Ibrani bertujuan mengalihkan kita kepada takhta anugerah. Melalui hidup gereja yang kaya, Tuhan telah membawa kita ke takhta anugerah. Jangan mondar-mandir lagi di sekitar salib. Saya tidak mengatakan kita harus membuang salib, tetapi saya mengatakan, jangan terus mondar-mandir pada salib. Kita harus tinggal di takhta anugerah, dan menetap di sana selama-lamanya.

Peralihan Surat Ibrani juga ditujukan kepada peralihan dari Kristus yang di bumi kepada Kristus yang di surga (7:26). Kristus yang kini kita alami dan nikmati setiap hari ialah Kristus yang di surga. Sementara banyak orang Kristen dengan gairah hendak naik ke surga, kita, sekarang ini juga, sedang menikmati Kristus yang di surga. Surat Ibrani mengalihkan kita dari Kristus yang di bumi kepada Kristus yang di surga.

Selain itu, peralihan ini juga dari Yesus yang menderita di jalan salib kepada Kristus yang beroleh kemuliaan di takhta Allah (12:2; 13:12; 8:1). Mereka yang masih berada di jalan salib perlu Surat Ibrani untuk mengalihkan mereka kepada Kristus yang telah dimuliakan di takhta Allah. Kristus kini berada di takhta.

Kita harus mengumumkan dan menyiarkan kabar kesukaan ini, yakni masalah dosa kita telah beres. Jangan mendengarkan dusta. Bahkan pengalaman Anda pun tidak dapat dipercaya. Dosa sudah tersingkir dari sini. Kita semua harus mengumumkan, "Dosa telah tersingkir." Kristus telah mempersembahkan diri-Nya, maka dosa terhapuslah. Demikianlah dikatakan dalam Yohanes 1:29, "Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia." Sayang sekali banyak orang Kristen tidak percaya atau tidak menyadari bahwa dosa telah terhapus. Percayakah Anda bahwa dosa telah terhapus? Janganlah percaya dosa masih ada di sini. Sekalipun Anda lemah dan gagal, Anda harus berkata kepada Iblis, "Hai Iblis, aku tidak percaya kepadamu. Aku hanya percaya kepada firman Allah yang mengatakan dosa telah terhapus!" Kita semua harus percaya hal ini. Kita harus melupakan pengalaman dan keadaan kita, dengan perkasa kita menerima firman Tuhan, dan mengumumkan kepada musuh dan alam semesta, "Haleluya, dosa telah terhapus! Dosa tidak ada sangkut-paut lagi denganku, karena Kristus telah mempersembahkan diri-Nya kepada Allah, sehingga dosa itu terhapus."


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 31

No comments: