Hitstat

16 September 2015

Ibrani - Minggu 17 Rabu



Pembacaan Alkitab: Ibr. 7:23-28; 13:8


Ayat 22 berkata, "Itulah sebabnya Yesus telah menjadi jaminan dari suatu perjanjian yang lebih baik." Kristus telah menjadi jaminan dari perjanjian yang lebih baik, berdasarkan fakta bahwa Dia adalah Imam Besar yang hidup dan tidak berkesudahan. Istilah "Jaminan" dalam akar kata bahasa Yunaninya mengandung arti "anggota tubuh". Jadi di sini berarti anggota tubuh ini menjaminkan dirinya kepada tubuh. Misalnya, tangan saya menjaminkan dirinya kepada lengan saya untuk melakukan segala sesuatu bagi lengan saya ini. Jaminan ini merupakan suatu garansi. Istilah jaminan dalam ayat ini berarti Kristus telah menjaminkan diri‑Nya kepada Perjanjian Baru dan kepada kita semua. Ia telah terikat, menjamin bahwa Ia akan melakukan segala hal yang perlu bagi penggenapan Perjanjian Baru.

Pemikiran yang sedemikian amatlah dalam, dan mutlak merupakan masalah hayat. Tidakkah Anda menyadari bahwa hayat jasmani Anda juga telah menjaminkan dirinya kepada Anda? Entah hayat jasmani Anda mau atau tidak mau melakukan segala hal bagi Anda, ia tetap harus melakukannya, karena ia telah menjaminkan dirinya. Jadi, hayat jasmani Anda sendiri menjadi jaminan, yang menjamin bahwa ia mau melakukan segala hal bagi Anda, telah terikat untuk melakukannya. Demikian pula, Kristus telah menandatangani satu ikatan atau perjanjian. Dengan cara apakah Ia menandatanganinya? Dengan cara menjaminkan diri‑Nya kepada Perjanjian Baru dan kepada kita. Dia tidak mungkin untuk berubah pikiran, sebab sudah terlanjur. Entah kita mengerti ini atau tidak, entah Ia mau atau tidak, Ia tetap harus melakukannya, karena Ia telah menjaminkan diri‑Nya. Itulah sebabnya Ia menjadi jaminan atas sebuah perjanjian yang baru. Jaminan ini tergantung sepenuhnya pada imamat‑Nya yang ilahi.

Kristus sanggup menyelamatkan, dikarenakan Ia hidup senantiasa. Ia siap sedia kapan dan di mana saja, karena Ia hidup senantiasa. Apa saja dapat dilakukan‑Nya dikarenakan satu hal, yaitu Ia hidup senantiasa. Berhubung Ia hidup senantiasa, Kristus dapat meneruskan imamat-Nya hingga kekal, tidak dapat dicegah oleh maut (ayat 23‑24). Di masa Perjanjian Lama, semua imam tidak dapat melanjutkan imamat mereka karena dicegah oleh maut. Namun maut tidak berdaya mencegah Kristus yang hidup selamanya, imamat‑Nya dapat berlangsung terus tanpa penggantian.

Ayat 25 mengatakan bahwa Kristus sanggup menyelamatkan kita dengan sempurna. Istilah "sempurna" dapat diterjemahkan secara tuntas, secara menyeluruh sampai kesudahannya, dan sampai selamanya. Karena Ia hidup selamanya, tanpa perubahan sedikit pun, maka penyelamatan Kristus terhadap kita dapat mencapai kesempurnaan baik dalam tingkatan, waktu, maupun ruang. Jadi, Ia sanggup menyelamatkan kita dengan sempurna dalam tingkatan, waktu, dan ruang.

Kristus sanggup menyelamatkan kita karena Ia mendoakan kita. Kristus sebagai Imam Besar kita memikul perkara kita dan berdoa (bersyafaat) bagi kita. Dia tampil di hadapan Allah bagi kita dan berdoa bagi kita, agar kita diselamatkan dan sepenuhnya dibawa ke dalam kehendak kekal Allah. Mungkin Anda berkata bahwa Anda tidak pernah merasa Ia mendoakan Anda. Anda tidak perlu merasakan hal itu. Apa baiknya bila Anda dapat merasakannya? Jangan berusaha merasakan doa syafaat‑Nya. Mengaso saja di dalamnya, percayalah di dalamnya, dan nikmati saja hal itu. Yakinlah bahwa Imam Besar Anda yang ilahi ini senantiasa mendoakan Anda. Pengalaman saya sendiri membuktikan bahwa saya sering kali diselamatkan oleh doa syafaat‑Nya. Kita mempunyai seorang Jurusyafaat yang kekal, tidak berubah sampai selama‑lamanya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 33

No comments: