Hitstat

17 September 2015

Ibrani - Minggu 17 Kamis



Pembacaan Alkitab: Ibr. 7:16; Rm. 8:22


Kita dapat melihat dalam Alkitab bahwa imamat mempunyai tiga aspek : aspek imamat Harun, aspek imamat rajani, dan aspek imamat ilahi. Fungsi imamat Harun ialah mempersembahkan kurban kepada Allah karena dosa‑dosa kita. Maka, imamat Harun terutama berkaitan dengan kurban penghapus dosa. Fungsi imamat rajani adalah menyuplaikan Allah yang telah melalui proses kepada kita sebagai suplai hayat kita. Fungsi imamat ilahi adalah menyelamatkan kita dengan sempurna. Jadi, kita dapat melukiskan ketiga aspek dari imamat tersebut dengan tiga perkataan sebagai berikut : aspek Harun untuk persembahan kurban; aspek rajani untuk penyuplaian; aspek ilahi untuk penyelamatan. Persembahan kurban untuk membereskan masalah dosa; penyuplaian untuk menyuplaikan Allah yang telah melalui proses kepada kita sebagai suplai kita setiap hari; dan penyelamatan untuk menyelamatkan kita dengan sempurna. Penyelamatan dari imamat ilahi khususnya menyelamatkan kita dari maut dan segala keadaan milik maut.

Dalam rencana kekal Allah, maksud tujuan‑Nya yang semula memang agar manusia makan dan minum Dia (Kej. 2:9‑10). Dalam rencana kekal Allah, Ia ingin menyalurkan diri‑Nya ke dalam manusia, menjadi segala sesuatu manusia, sehingga manusia dapat menjadi ekspresi‑Nya yang sempurna. Kehendak Allah ini hanya dapat terwujud atau tercapai oleh imamat rajani Kristus, yang menyuplaikan Allah yang telah melalui proses kepada kita, sebagai suplai kita setiap hari. Namun, sebelum hal ini tercapai, dosa telah datang. Maka, masalah dosa harus ditanggulangi lebih dulu. Tetapi penanggulangan masalah dosa bukanlah maksud hati Allah yang semula dalam menggenapkan kehendak‑Nya yang kekal; melainkan hanya sebagai tindakan tambahan di kemudian karena masuknya dosa akibat kejatuhan manusia. Karena kejatuhan manusia, dosa masuk merusak rencana kekal Allah, sehingga Ia tidak dapat menyuplaikan diri‑Nya kepada manusia sebagai suplai mereka setiap hari. Karena Iblis mendatangkan dosa untuk merusak rencana Allah, maka masalah dosa perlu ditanggulangi. Karena itu, perlu ada imamat Harun, guna membereskan masalah dosa tersebut. Dengan ini kita dapat nampak bahwa imamat Harun bukan merupakan bagian dari kehendak Allah yang semula, tetapi hanya suatu tindakan yang ditambahkan kemudian.

Lalu, mengapa perlu ada imamat aspek ketiga, yaitu imamat ilahi? Walaupun masalah dosa telah berlalu, tetapi dosa masih meninggalkan suatu akibat yang mengerikan, yakni maut. Roma 6 menerangkan kepada kita bahwa upah dosa ialah maut. Menurut pengertian luas dalam Alkitab tentang maut, maut juga mencakup kesia-siaan, kebejatan, keluh kesah, dan kerusakan. Roma 8:22 mengatakan bahwa segenap makhluk ciptaan mengeluh. Mengapa hari ini manusia di dunia mengadakan banyak macam olahraga dan hiburan? Karena mereka, sama seperti semua makhluk lainnya, berada dalam kesakitan dan berkeluh kesah. Dalam lubuk hati setiap orang selalu ada keluhan.

Karena ada akibat‑akibat maut itu, kita perlu memiliki imamat ilahi, yang mendatangkan hayat dan meniadakan maut. Adakalanya Anda mengunjungi rumah beberapa orang kudus yang terkasih, Anda melihat di sana hanya ada kesia‑siaan, kebejatan, keluh kesah, dan kerusakan. Bila keadaan keluarga Anda seperti itu, itu berarti keluarga Anda kekurangan iniamat ilahi. Kalau keluarga Anda penuh dengan imamat ilahi Kristus, tentu keluarga Anda penuh dengan hayat, dan maut akan lenyap. Dengan sendirinya lenyap pula semua kesia‑siaan, kebejatan, keluh kesah, dan kerusakan. Ibrani 7:25 tidak berarti Kristus akan menyelamatkan kita dari hal‑hal seperti berjudi, melainkan berarti Ia akan menyelamatkan kita dari segala kesia‑siaan, kebejatan, keluh kesah, dan kerusakan kita. Oh, kita perlu diselamatkan dengan sempurna! Jadi, diselamatkan dengan sempurna berarti diselamatkan dari akibat‑akibat maut tersebut. Ini bukan penyelamatan dari Juruselamat, melainkan penyelamatan dari imamat yang ilahi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 34

No comments: