Hitstat

08 December 2017

Matius - Minggu 10 Jumat

Pembacaan Alkitab: Mat. 5:37-43
Doa baca: Mat. 5:41
Siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.


Kini kita membicarakan hukum Taurat ketiga yang diubah oleh Tuhan, hukum Taurat mengenai melawan orang yang jahat. Hukum Taurat baru bukan melawan orang yang jahat. Dalam ayat 39 Tuhan mengatakan bahwa siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Melakukan hal ini menunjukkan tidak adanya perlawanan. Jika seseorang mengingini baju Anda, berilah dia jubah Anda juga (ay. 40). Ini membuktikan bahwa Anda tidak melawan. Memberikan pipi yang lain kepada penampar, menyerahkan jubah kepada orang yang menginginkan baju kita, dan menempuh mil yang kedua bersama orang yang memaksa (ay. 41), membuktikan bahwa umat kerajaan memiliki kekuatan untuk menanggung derita dan tidak melawan, kekuatan untuk berjalan tidak dalam daging atau jiwa demi kepentingan mereka sendiri, tetapi dalam roh untuk Kerajaan.

Melawan dengan mata ganti mata dan gigi ganti gigi berarti Anda melampiaskan amarah Anda. Di sini Tuhan mengatakan bahwa kita tidak dapat memuaskan temperamen kita. Jangan melampiaskan “musang” temperamen kita, kita harus membunuhnya. Masalahnya bukan lawan Anda, melainkan temperamen Anda. Tuhan mengizinkan seseorang memaksa Anda berjalan sebagai pencobaan untuk menyingkapkan di mana Anda berada, untuk membuktikan bahwa “musang” temperamen Anda masih mendekam di dalam Anda. Kita sebagai manusia rohani, bahkan umat kerajaan, tetapi temperamen kita masih tersembunyi di dalam kita dan perlu disingkapkan. Mereka yang meminta Anda itu telah menyingkapkan “musang” kecil ini. Jika ada seseorang meminta baju Anda, Anda mungkin mengatakan, “Aku tidak berhutang apa-apa kepadamu! Mengapa engkau datang kepadaku?” Janganlah menyalahkan orang yang meminta, Tuhan telah mengutus-nya — bunuh saja “musang” temperamen Anda. Jangan marah-marah, katakanlah kepadanya, “Karena Anda menghendaki bajuku, aku akan memberikan mantelku juga.” Ini membuktikan bahwa temperamen Anda telah dibunuh. Seluruh umat kerajaan harus dapat mengatakan, “Tidak peduli betapa banyaknya tuduhan yang tidak benar yang Anda timpakan kepadaku, amarahku tidak terbangkitkan. Aku tetap mengasihimu dan aku mau membagikan segala milikku kepadamu. Jika Anda menghendaki bajuku, aku akan dengan rela memberimu mantelku juga.” Sikap umat kerajaan hendaklah selalu seperti ini.

Memberi kepada orang yang meminta dan tidak menolak orang yang mau meminjam (ay. 42) membuktikan bahwa umat kerajaan tidak mementingkan barang materi dan tidak dikuasai oleh barang itu. Namun, masalah yang sesungguhnya bukanlah kekayaan duniawi. Memberi kepada yang meminta atau yang ingin meminjam telah menjamah diri kita. Tuhan tidak berkata bahwa kita seharusnya tidak memiliki daya pembeda dan berlaku secara bodoh terhadap harta duniawi kita. Tuhan memberi tahu kita agar kita melampaui benda-benda materi maupun temperamen kita. Jangan sekali-kali kita terumbar dalam temperamen kita oleh perkara macam ini ataupun terjamah oleh benda-benda materi. Inilah sikap pemenang umat kerajaan. Ini bukan berarti bahwa kita terlalu royal atau tidak berhati-hati dalam mengatur keuangan. Sekalipun Anda mungkin sangat berhati-hati dalam cara menggunakan uang, tetapi ketika saat-saat yang begitu sulit menimpa Anda, seperti yang diumpamakan dalam ayat 42, Anda harus melampaui benda-benda materi dan temperamen Anda. Tidak ada satu permintaan yang dapat membangkitkan amarah Anda. Hukum Taurat lama tidak menyinggung amarah orang atau hati orang. Tetapi hukum Taurat baru, hukum Taurat yang telah diubah, menyentuh baik temperamen kita maupun hati kita.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 19

No comments: