Hitstat

30 December 2017

Matius - Minggu 13 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Mat. 8:16-21
Doa baca: Mat. 8:17
Hal itu terjadi supaya digenapi firman yang disampaikan melalui Nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”


Pada masa seribu tahun, kekuatan untuk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit akan ternyata sampai puncaknya. Maka, semua orang yang kerasukan setan dan semua orang yang sakit akan disembuhkan. Nubuat Yesaya membuktikan hal ini (Yes. 35:5-6). Akan terdapat pemulihan yang sejati. Pengusiran setan dan penyembuhan orang sakit pada zaman ini hanyalah suatu pencicipan dari kekuatan ekstensif dari zaman yang akan datang. Dalam ayat 16, setelah Tuhan menyembuhkan ibu mertua Petrus, ketika menjelang malam, Ia menyembuhkan banyak orang yang dirasuk setan dan semua yang sakit. Ini menunjukkan bahwa setelah Kristus kembali dan orang Yahudi diselamatkan, masa seribu tahun akan dimulai. Selama masa itu, semua orang sakit akan disembuhkan. Karena itu, tanda mukjizat yang tercatat dalam ayat 2-17 mempunyai makna yang bersifat zaman.

Semua kesembuhan yang dirampungkan atas orang-orang yang telah jatuh adalah hasil dari penebusan Tuhan. Di atas salib, Dia memikul kelemahan kita, menanggung penyakit kita, dan merampungkan kesembuhan yang sempurna bagi kita. Namun, dalam zaman ini, penerapan kekuatan kesembuhan ilahi ini hanya merupakan suatu pencicipan bagi kita; pada zaman yang akan datang, kita akan mengalami kenikmatan yang penuh.

Dalam ayat 18-22, kita nampak jalan untuk mengikuti Raja surgawi. Jalan itu diwahyukan melalui kisah dua orang yang datang kepada Raja. Yang pertama, seorang ahli Taurat berkata kepadanya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Dengan mengatakan hal ini, dia tidak mempertimbangkan membayar harga. Karena itu, Raja menjawab dalam ayat 20, dengan cara yang menyebabkannya mempertimbangkan membayar harga. Tuhan berkata kepada ahli Taurat yang ingin mengikuti-Nya, “Rubah mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Bahkan rubah dan burung memiliki tempat istirahat, tetapi Raja kerajaan itu tidak memiliki tempat istirahat. Ini membuktikan bahwa kerajaan yang didirikan-Nya bukanlah kerajaan material, bukan bersifat bumiah, melainkan kerajaan rohani, bersifat surgawi. Saya percaya bahwa ahli Taurat itu kecewa sehingga ia tidak mau mengikuti-Nya. Prinsip ikut Tuhan hari ini juga sama. Kita harus mempertimbangkan harganya. Dalam hal mengikuti Raja ini, tidak ada kenikmatan materi.

Murid dalam ayat 21, yang bukan ahli Taurat, terlalu berlebihan dalam mempertimbangkan harga yang harus dikeluarkan untuk mengikuti Raja Kerajaan Surga. Karena murid ini meninggikan harga yang harus ia keluarkan dalam mengikuti Raja, Ia menjawabnya dengan mendorongnya mengikuti Dia, melepaskan pertimbangannya akan harga, dan menyerahkan penguburan ayahnya kepada orang lain. Betapa ajaibnya Tuhan Yesus! Ia dengan sengaja mengecewakan orang yang pertama dan dengan tenang mendorong orang yang kedua. Dalam hal memperlakukan orang, Tuhan sangat bijaksana. Ia membuat orang yang berkedudukan tinggi ini kecil hati. Tetapi kepada murid yang telah diperingatkan oleh hal ini agar tidak mengikuti Tuhan secara ringan atau kendur, Tuhan memberi dorongan. Perkataan Tuhan mendorong dia melupakan segala persiapan yang ia lakukan, membiarkan orang-orang yang mati menguburkan orang-orang mati mereka; ia hanya perlu mengikuti Dia.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 25

No comments: