Hitstat

16 December 2017

Matius - Minggu 11 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Mat. 6:5-18
Doa baca: Mat. 6:18
Supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.


Dalam ayat 9-13 kita nampak pola doa. Namun itu bukan pola untuk semua doa. Dalam pola doa yang diberikan dengan teladan oleh Tuhan, tiga permohonan yang pertama menyiratkan Trinitas Ke-Allahan: “Dikuduskanlah nama-Mu” terutama berhubungan dengan Bapa; “Datanglah Kerajaan-Mu” terutama berhubungan dengan Putra; dan “Jadilah kehendak-Mu” terutama berhubungan dengan Roh. Hal ini sedang digenapi dalam zaman ini, dan akan sepenuhnya digenapi dalam zaman kerajaan yang akan datang, ketika nama Allah menjadi indah di seluruh bumi (Mzm. 8:2), kerajaan dunia akan menjadi Kerajaan Kristus (Why. 11:15), dan kehendak Allah akan rampung.

Sebagai pola, doa ini pertama memperhatikan nama Allah, Kerajaan Allah, dan kehendak Allah; kedua memperhatikan keperluan kita (ay. 11). Ini mewahyukan bahwa dalam doa peperangan ini Tuhan masih memperhatikan keperluan kita. Menurut ayat 11 hendaklah kita mohon “pada hari ini makanan [kita] yang secukupnya”. Raja tidak menghendaki umat-Nya khawatir akan hari esok (ayat 34). Dia menghendaki mereka berdoa hanya untuk keperluan mereka hari ini. Istilah “makanan yang secukupnya” menunjukkan suatu kehidupan yang ditempuh demi iman. Umat kerajaan tidak seharusnya hidup bersandarkan apa yang mereka simpan, sebaliknya, mereka seharusnya hidup demi iman, bersandarkan suplai harian Bapa.

Ketiga, pola doa ini memperhatikan kegagalan umat kerajaan di hadapan Allah dan memperhatikan hubungan mereka dengan orang lain. Mereka harus meminta Bapa mengampuni kesalahan-kesalahan mereka, kegagalan mereka, dan pelanggaran mereka, seperti mereka mengampuni orang yang bersalah kepada mereka untuk memelihara damai sejahtera.

Pola doa ini memperhatikan perkara yang keempat, kelepasan umat kerajaan dari si jahat dan dari hal-hal yang jahat (ay. 3). Mereka harus meminta Bapa agar tidak membawa mereka ke dalam pencobaan, tetapi melepaskan mereka dari si jahat, Iblis, dan dari kejahatan yang berasal dari dia. Kadang-kadang Bapa membawa kita ke dalam situasi di mana kita diuji dan dicobai. Karena itu, ketika kita berdoa kepada Bapa, kita harus menyadari kelemahan kita dengan berkata, “Ya Bapa, aku sangat lemah. Janganlah membawa aku ke dalam pencobaan.” Jika Anda tidak mengakui kelemahan Anda, Anda mungkin tidak berdoa demikian. Sebaliknya, Anda mungkin merasa bahwa Anda kuat. Justru inilah saatnya bagi Bapa membawa Anda ke dalam pencobaan untuk menunjukkan kepada Anda bahwa Anda sama sekali tidak kuat. Karena itu lebih baik doa kita menunjukkan kepada Bapa bahwa kita tahu kelemahan kita.

Menurut pola doa ini, umat kerajaan harus mengenal kerajaan, kuasa, dan kemuliaan Allah. Kerajaan adalah ruang lingkup tempat Allah melaksanakan ku-asa-Nya sehingga Dia dapat mengekspresikan kemuliaan-Nya.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 21

No comments: