Pembacaan Alkitab: Mat. 6:5-18
Doa baca: Mat. 6:18
Supaya jangan dilihat oleh orang bahwa
engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu.
Dalam ayat 9-13 kita nampak pola doa. Namun
itu bukan pola untuk semua doa. Dalam pola doa yang diberikan dengan teladan
oleh Tuhan, tiga permohonan yang pertama menyiratkan Trinitas Ke-Allahan: “Dikuduskanlah nama-Mu” terutama
berhubungan dengan Bapa; “Datanglah Kerajaan-Mu” terutama berhubungan dengan
Putra; dan “Jadilah kehendak-Mu” terutama berhubungan dengan Roh. Hal ini
sedang digenapi dalam zaman ini, dan akan sepenuhnya digenapi dalam zaman
kerajaan yang akan datang, ketika nama Allah menjadi indah di seluruh bumi (Mzm.
8:2), kerajaan dunia akan menjadi Kerajaan Kristus (Why. 11:15), dan kehendak
Allah akan rampung.
Sebagai pola, doa ini pertama memperhatikan
nama Allah, Kerajaan Allah, dan kehendak Allah; kedua memperhatikan keperluan
kita (ay. 11). Ini mewahyukan bahwa dalam doa
peperangan ini Tuhan masih memperhatikan keperluan kita. Menurut ayat 11
hendaklah kita mohon “pada hari ini makanan [kita]
yang secukupnya”. Raja tidak menghendaki
umat-Nya khawatir akan hari esok (ayat 34). Dia menghendaki mereka berdoa hanya
untuk keperluan mereka hari ini. Istilah “makanan yang secukupnya” menunjukkan
suatu kehidupan yang ditempuh demi iman. Umat kerajaan tidak seharusnya hidup
bersandarkan apa yang mereka simpan, sebaliknya, mereka seharusnya hidup demi
iman, bersandarkan suplai harian Bapa.
Ketiga, pola doa ini memperhatikan kegagalan
umat kerajaan di hadapan Allah dan memperhatikan hubungan mereka dengan orang
lain. Mereka harus meminta Bapa mengampuni kesalahan-kesalahan mereka,
kegagalan mereka, dan pelanggaran mereka, seperti mereka mengampuni orang yang
bersalah kepada mereka untuk memelihara damai sejahtera.
Pola doa ini memperhatikan perkara yang
keempat, kelepasan umat kerajaan dari si jahat dan dari hal-hal yang jahat (ay. 3). Mereka harus meminta Bapa agar tidak membawa
mereka ke dalam pencobaan, tetapi melepaskan mereka dari si jahat, Iblis, dan
dari kejahatan yang berasal dari dia. Kadang-kadang Bapa membawa kita ke dalam
situasi di mana kita diuji dan dicobai. Karena itu, ketika kita berdoa kepada
Bapa, kita harus menyadari kelemahan kita dengan berkata, “Ya Bapa, aku sangat
lemah. Janganlah membawa aku ke dalam pencobaan.” Jika Anda tidak mengakui
kelemahan Anda, Anda mungkin tidak berdoa demikian. Sebaliknya, Anda mungkin
merasa bahwa Anda kuat. Justru inilah saatnya bagi Bapa membawa Anda ke dalam
pencobaan untuk menunjukkan kepada Anda bahwa Anda sama sekali tidak kuat.
Karena itu lebih baik doa kita menunjukkan kepada Bapa bahwa kita tahu
kelemahan kita.
Menurut pola doa ini, umat kerajaan harus
mengenal kerajaan, kuasa, dan kemuliaan Allah. Kerajaan adalah ruang lingkup
tempat Allah melaksanakan ku-asa-Nya sehingga Dia dapat mengekspresikan
kemuliaan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 21
No comments:
Post a Comment