Hitstat

28 December 2017

Matius - Minggu 13 Kamis

Pembacaan Alkitab: Mat. 8:1-4
Doa baca: Mat. 8:3
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menyentuh orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya.


Setelah Sang Raja turun dari gunung untuk melaksanakan ministri rajani-Nya, hal pertama yang dilakukan-Nya adalah mentahirkan orang yang najis, menyembuhkan orang yang sakit, dan mengusir setan dari orang yang kerasukan agar mereka dapat menjadi umat Kerajaan Surga (8:2-17). Mukjizat atau tanda-tanda yang tercatat dalam ayat 21 pasal 7 mempunyai makna zaman. Tujuan keempat perumpamaan yang tercatat dalam Matius 8:2-16 membuktikan bahwa Kristus adalah Raja Kerajaan Surga yang sesuai dengan doktrin. Dalam Matius 8:1-17 terdapat tiga mukjizat: pentahiran kusta, penyembuhan budak laki-laki kafir yang lumpuh, dan penyembuhan ibu mertua Petrus serta penyembuhan orang banyak. Semua perkara ini dikelompokkan bersama untuk menampilkan suatu doktrin yang bermakna zaman.

Turunnya Raja dari gunung menunjukkan bahwa Raja Surgawi telah turun dari surga ke bumi. Ia mula-mula datang kepada orang Yahudi karena jelas bahwa orang yang sakit kusta di sini mewakili umat Yahudi. Raja Surgawi turun dari surga membawakan keselamatan pertama-tama kepada orang Yahudi yang kena kusta. Orang yang sakit kusta menyembah Raja baru dan memanggil-Nya Tuhan (ayat 2), mengenal bahwa Dialah Tuhan Allah. Dalam realitas, Raja baru adalah Allah Yehova (Mat. 1:21, 23).

Orang golongan pertama yang diselamatkan oleh Penyelamat Rajani untuk menjadi umat kerajaan diwakili oleh orang kusta. Menurut contoh dalam Alkitab, kusta adalah akibat dari pemberontakan dan ketidaktaatan. Miriam terkena kusta karena dia memberontak terhadap wakil kekuasaan Allah (Bil. 12:1-10). Kusta Naaman dibersihkan karena ketaatannya (2 Raj. 5:1, 9-14). Dalam pandangan Allah, semua manusia yang jatuh telah terkena kusta karena pemberontakan mereka. Kusta ialah suatu ekspresi pemberontakan. Pemberontakan adalah batiniah dan kusta adalah manifestasi lahiriahnya. Kini Penyelamat rajani datang untuk menyelamatkan manusia dari pemberontakan mereka dan mentahirkan mereka dari kusta agar mereka dapat menjadi umat kerajaan-Nya.

Kusta ialah penyakit yang najis. Dalam Perjanjian Lama orang yang terkena kusta harus diasingkan dari perkemahan umat Israel sampai ia ditahirkan. Ini menunjukkan bahwa setiap orang di antara umat Allah yang memberontak sehingga menjadi kusta, akan dikucilkan dari persekutuan umat Allah sampai ia disembuhkan. Orang yang sakit kusta di sini mewakili orang Yahudi. Orang Yahudi menjadi pemberontak terhadap Allah. Jadi, dalam pandangan Allah, mereka berpenyakit kusta. Bagaimanapun, Raja surgawi mula-mula datang kepada mereka, bukan untuk menghakimi mereka, tetapi untuk menyembuhkan mereka. Ia datang dahulu kepada orang Yahudi untuk menyembuhkan mereka dan membawakan keselamatan kepada mereka.

Raja baru, sebagai seorang manusia dan bahkan Penyelamat rajani, menyentuh orang kusta itu. Benar-benar penuh rahmat dan simpatik! Dengan sentuhan-Nya satu kali saja, orang yang sakit kusta itu segera menjadi tahir. Pentahiran yang sungguh ajaib! Kemudian Raja baru memberi tahu orang kusta yang ditahirkan bahwa untuk pentahirannya, dia perlu melakukan hal-hal yang sesuai dengan peraturan hukum Taurat lama, karena masa peralihan masih berlaku, hukum Taurat lama belum digenapi oleh kematian penebusan-Nya.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 25

No comments: