Pembacaan Alkitab: Mat. 8:1-4
Doa baca: Mat. 8:3
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya,
menyentuh orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah tahir." Seketika
itu juga tahirlah orang itu dari kustanya.
Setelah Sang Raja turun dari gunung untuk
melaksanakan ministri rajani-Nya, hal pertama yang dilakukan-Nya adalah
mentahirkan orang yang najis, menyembuhkan orang yang sakit, dan mengusir setan
dari orang yang kerasukan agar mereka dapat menjadi umat Kerajaan Surga
(8:2-17). Mukjizat atau tanda-tanda yang
tercatat dalam ayat 21 pasal 7 mempunyai makna zaman. Tujuan keempat
perumpamaan yang tercatat dalam Matius 8:2-16 membuktikan bahwa Kristus adalah
Raja Kerajaan Surga yang sesuai dengan doktrin. Dalam Matius 8:1-17 terdapat tiga
mukjizat: pentahiran kusta, penyembuhan budak laki-laki kafir yang lumpuh, dan
penyembuhan ibu mertua Petrus serta penyembuhan orang banyak. Semua perkara ini
dikelompokkan bersama untuk menampilkan suatu doktrin yang bermakna zaman.
Turunnya Raja dari gunung menunjukkan bahwa
Raja Surgawi telah turun dari surga ke bumi. Ia mula-mula datang kepada orang
Yahudi karena jelas bahwa orang yang sakit kusta di sini mewakili umat Yahudi.
Raja Surgawi turun dari surga membawakan keselamatan pertama-tama kepada orang
Yahudi yang kena kusta. Orang yang sakit kusta menyembah Raja baru dan
memanggil-Nya Tuhan (ayat 2), mengenal
bahwa Dialah Tuhan Allah. Dalam realitas, Raja baru adalah Allah Yehova (Mat.
1:21, 23).
Orang golongan pertama yang diselamatkan oleh
Penyelamat Rajani untuk menjadi umat kerajaan diwakili oleh orang kusta.
Menurut contoh dalam Alkitab, kusta adalah akibat dari pemberontakan dan
ketidaktaatan. Miriam terkena kusta karena dia memberontak terhadap wakil
kekuasaan Allah (Bil. 12:1-10). Kusta Naaman dibersihkan karena ketaatannya (2
Raj. 5:1, 9-14). Dalam pandangan Allah, semua manusia yang jatuh telah terkena
kusta karena pemberontakan mereka. Kusta ialah suatu ekspresi pemberontakan.
Pemberontakan adalah batiniah dan kusta adalah manifestasi lahiriahnya. Kini
Penyelamat rajani datang untuk menyelamatkan manusia dari pemberontakan mereka
dan mentahirkan mereka dari kusta agar mereka dapat menjadi umat kerajaan-Nya.
Kusta ialah penyakit yang najis. Dalam
Perjanjian Lama orang yang terkena kusta harus diasingkan dari perkemahan umat
Israel sampai ia ditahirkan. Ini menunjukkan bahwa setiap orang di antara umat
Allah yang memberontak sehingga menjadi kusta, akan dikucilkan dari persekutuan
umat Allah sampai ia disembuhkan. Orang yang sakit kusta di sini mewakili orang
Yahudi. Orang Yahudi menjadi pemberontak terhadap Allah. Jadi, dalam pandangan
Allah, mereka berpenyakit kusta. Bagaimanapun, Raja surgawi mula-mula datang
kepada mereka, bukan untuk menghakimi mereka, tetapi untuk menyembuhkan mereka.
Ia datang dahulu kepada orang Yahudi untuk menyembuhkan mereka dan membawakan
keselamatan kepada mereka.
Raja baru, sebagai seorang manusia dan bahkan
Penyelamat rajani, menyentuh orang kusta itu. Benar-benar penuh rahmat dan
simpatik! Dengan sentuhan-Nya satu kali saja, orang yang sakit kusta itu segera
menjadi tahir. Pentahiran yang sungguh ajaib! Kemudian Raja baru memberi tahu orang kusta yang ditahirkan bahwa untuk
pentahirannya, dia perlu melakukan hal-hal yang sesuai dengan peraturan hukum
Taurat lama, karena masa peralihan masih berlaku, hukum Taurat lama belum
digenapi oleh kematian penebusan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 25
No comments:
Post a Comment