Pembacaan Alkitab: Rm. 8:4
Doa baca: Rm. 8:4
Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di
dalam kita yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Setelah mendengar berita ini, Anda mungkin
mengatakan bahwa Anda tidak dapat melakukannya. Sangatlah baik bila kita
berkata bahwa kita tidak dapat melakukannya, sebab dengan demikian berarti kita
sadar betapa kita memerlukan Kristus, yang telah menggantikan kita, untuk masuk
ke dalam kita dalam kebangkitan menjadi hayat kita. Peringatan Tuhan dalam
Matius 5 harus memaksa kita tinggal bersama Kristus. Kita harus menempuh
kehidupan sehari-hari dengan takut dan gentar. Kita perlu berkata, “Aku harus
menghampiri Kristus yang telah bangkit. Aku harus bekerja sama dengan Dia. Aku
harus percaya kepada-Nya dan bersandar kepada-Nya. Karena standar moralitas
Kerajaan Surga lebih tinggi bagiku untuk melakukannya, aku harus tetap bersama
dengan Tuhan. Jika aku marah-marah terhadap saudaraku, aku berkemungkinan
dibakar dalam api. Betapa seriusnya hal ini!”
Pengertian dibakar oleh api ini terdapat dalam
1 Korintus 3 dan Ibrani 6. 1 Korintus 3:15 mengatakan, “Jika pekerjaannya
terbakar, ia akan menderita kerugian; ia sendiri akan diselamatkan, tetapi
seperti dari dalam api.” Sekalipun orang demikian akan diselamatkan, namun ia
akan diselamatkan seperti dari dalam api. Ibrani 6:7-8 mengatakan, “Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya
dan menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya,
menerima berkat dari Allah; tetapi jikalau menghasilkan semak duri dan rumput
duri, tanah itu tidak berguna dan sudah dekat pada kutuk yang berakhir dengan
pembakaran.” Di sini kaum beriman diumpamakan seperti tanah yang menghasilkan
tumbuh-tumbuhan yang menerima berkat Allah atau menghasilkan semak duri dan
rumput duri yang akan dibakar. Betapa dahsyat melewati pembakaran yang
sedemikian! Lagi pula, dalam Wahyu 2:11 dikatakan bahwa orang Kristen yang kalah/gagal akan menderita di dalam
kematian yang kedua, lautan api (Why. 20:15). Menderita dalam kematian yang
kedua ialah terjamah oleh lautan api. Tentu saja kita tidak mau terjamah oleh
api ini.
Kita harus sangat jelas tentang fakta bahwa
pada hakikatnya kita tidak memelihara hukum Taurat, tetapi kita berperilaku
menurut roh. Roma 8:4 mengatakan bahwa jika kita berperilaku menurut roh,
dengan spontan kita menggenapkan semua kebenaran tuntutan hukum Taurat. Kita
bukan berusaha memelihara hukum Taurat, sebab semakin kita mencoba menaatinya
semakin kita melanggarnya. Ini diwahyukan dan dicatat sepenuhnya dalam Roma 7.
Hari ini kita tidak di bawah hukum Taurat atau peraturan untuk menaati hukum
Taurat. Kita bebas dari hukum Taurat, dan kini kita berperilaku menurut roh. Di
dalam roh terdapat Raja, Kristus, yang adalah hayat kebangkitan kita. Ketika
kita berperilaku menurut roh, kita menggenapkan tuntutan hukum Taurat
tertinggi.
Saya percaya bahwa kini kita sudah mengerti
jelas tentang hukum Taurat. Kita dapat memberi tahu orang bahwa prinsip hukum
Taurat telah berlalu, tetapi perintah hukum Taurat itu masih tetap ada dan
telah ditingkatkan. Sekalipun kita tidak dapat memenuhi standar tuntutan yang
lebih tinggi ini, namun kita memiliki hayat kebangkitan dalam roh kita. Karena
itu kita tidak perlu memelihara hukum Taurat dalam arti berjuang sendiri,
melainkan kita harus berperilaku menurut roh. Ketika kita berperilaku menurut
roh, spontan kita mengenapkan semua tuntutan hukum Taurat dan mempunyai standar
moral tertinggi. Inilah kesaksian Yesus, kesaksian gereja. Inilah kehidupan
gereja yang wajar, realitas Kerajaan Surga.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 18
No comments:
Post a Comment