Hitstat

09 December 2017

Matius - Minggu 10 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Mat. 5:44-48
Doa baca: Mat. 5:48
Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna.


Kini kita melihat hukum Taurat terakhir yang diubah oleh Tuhan, hukum Taurat mengenai musuh (ay. 43) . Dikatakan secara sah, hukum Taurat lama itu adil dan benar, sebab sesama yang baik patut mendapatkan kasih kita dan musuh patut kita benci. Jadi, mengasihi sesama dan membenci musuh itu benar dan adil. Tetapi Ayat 44 mengatakan, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang meng-aniaya kamu.” Sekali lagi, ini adalah masalah yang menjamah diri manusia kita. Karena itu, perkara mengasihi musuh kita merupakan suatu ujian. Jika Anda membaca Matius 5, 6, dan 7, Anda akan nampak bahwa konstitusi surgawi ini tidak mengizinkan keluarnya manusia alamiah kita, bahkan seinci pun tidak. Sebaliknya, konstitusi surgawi membunuh setiap kuman dalam kita. Anda membenci musuh Anda, sebab ia tidak sesuai dengan pilihan Anda; Anda mengasihi sesama Anda yang baik, sebab ia sesuai dengan pilihan Anda. Tuhan mungkin bertanya kepada Anda, apakah Anda mengasihi sesama Anda yang menyulitkan? Boleh jadi Anda akan menjawab bahwa itu sangat sulit. Alasannya ialah karena mereka bertentangan dengan diri Anda dan perasaan alamiah Anda. Inilah suatu ujian untuk membuktikan apakah Anda hidup berdasarkan diri Anda atau berdasarkan Kristus. Kadang kala Kristus mungkin lebih mengasihi musuh Anda daripada sesama Anda dan Anda harus mengikuti Dia. Tetapi, ini bukan semata-mata perbuatan yang lahiriah.

Sebutan “anak-anak Bapamu” (ay. 45) adalah bukti kuat bahwa umat kerajaan yang mendengar dekrit Raja baru di atas gunung adalah kaum beriman Perjanjian Baru yang dilahirkan kembali. Sebagai anak-anak Bapa kita, kita harus memperlakukan orang yang jahat dan yang tidak benar sebagaimana kita memperlakukan orang yang baik dan yang benar (ayat 45), kita tidak hanya mengasihi orang yang mengasihi kita, tetapi juga mengasihi orang yang tidak mengasihi kita (ayat 46), dan tidak hanya memberi salam kepada saudara kita, tetapi juga kepada orang lain (ayat 47).

Bagi umat kerajaan, menjadi sempurna seperti Bapa Surgawi mereka yang adalah sempurna (ay. 48), berarti mereka sempurna dalam kasih-Nya. Mereka adalah anak-anak Bapa, memiliki hayat dan sifat ilahi Bapa. Karena itu, mereka dapat sempurna sama seperti Bapa. Permintaan hukum Taurat baru kerajaan jauh lebih tinggi daripada permintaan hukum Taurat zaman lama. Permintaan yang lebih tinggi ini hanya dapat dipenuhi oleh hayat ilahi Bapa, bukan oleh hayat alamiah. Kerajaan Surga adalah permintaan yang tertinggi, dan hayat ilahi Bapa adalah suplai tertinggi untuk memenuhi permintaan itu. Permintaan dari hukum Taurat baru kerajaan dalam Matius 5 sampai 7 sebenarnya merupakan ekspresi dari hayat baru, hayat ilahi dalam umat kerajaan yang dilahirkan kembali. Permintaan ini membuka batin orang yang dilahirkan kembali, menunjukkan kepada mereka bahwa mereka mampu mencapai tingkat yang sedemikian tinggi dan memiliki kehidupan yang sedemikian tinggi.

Semua permintaan dari hukum Taurat yang telah diubah ini mewahyukan betapa besarnya kemampuan hayat ilahi bekerja di dalam kita. Hukum Taurat baru ini bukan semata-mata suatu permintaan, melainkan suatu wahyu, menampakkan kepada kita bahwa hayat ilahi ini bahkan dapat membuat kita sempurna sama seperti Bapa kita yang di surga yang adalah sempurna. Kita memiliki hayat yang sempurna ini di dalam kita. Kita mempunyai hayat dengan sifat ilahi sedemikian ini, sehingga dapat membuat kita sem-purna seperti Bapa kita yang di surga.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 19

No comments: