Hitstat

13 July 2018

Markus - Minggu 5 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mrk. 2:18—3:6
Doa baca: “Jawab Yesus kepada mereka: ‘Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.’” (Mrk. 2:19)


Berlawanan dengan murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi yang berpuasa, murid-murid Tuhan penuh dengan sukacita. Faktor paling penting dari sukacita mereka adalah Mempelai Laki-laki. Bagaimana mereka bisa berpuasa ketika mereka bersama dengan Mempelai Laki-laki? Dalam Markus 2:19 Tuhan berkata kepada murid murid Yohanes dan orang-orang Farisi itu, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.” Di sini Tuhan mengumpamakan murid-murid-Nya sebagai pengiring (sahabat, LAI) mempelai laki-laki. Jika mereka berpuasa ketika Mempelai Laki-laki bersama mereka, mereka akan mempermalukan Dia.

Andaikata Anda adalah pengapit pada suatu pesta pernikahan. Ketika pesta sedang berlangsung, Anda yang menjadi pengapit mempelai laki-laki ini berpuasa. Ini akan merupakan suatu penghinaan bagi sang mempelai. Tidak ada mempelai laki-laki yang ingin melihat pengapitnya berpuasa selama pernikahannya. Sebaliknya, ia ingin melihat pengapitnya bersukacita, berdandan yang pantas, dan menikmati makanan yang disediakan.

Anda murid Yohanes atau murid orang Farisi, atau salah seorang dari pengiring Mempelai lakilaki, bagian dari “pengapit” korporat Tuhan Yesus? Kita adalah bagian dari pengapit korporat Tuhan. Semua orang yang dosa-dosanya telah diampuni oleh Tuhan Yesus, telah menjadi pengiring Mempelai laki-laki. Dalam Markus 2, kita nampak bahwa para pemungut cukai dan orang-orang dosa pun menjadi pengiring Mempelai laki-laki.

Dalam pasal 2:1-12 kita nampak Allah pengampun sebagai manusia sejati dalam rupa seorang hamba. Keilahian berada di dalam keinsanian dan keinsanian mengandung keilahian. Allah yang pengampun, sebagai Manusia sejati, adalah Orang yang ajaib.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 9

No comments: