Pembacaan Alkitab: Mrk.
3:22-35
Doa baca: “Yesus
memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam
perumpamaan: 'Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?’”
(Mrk. 3:23)
Markus 3:21 mengatakan, “Waktu
keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata
mereka Ia tidak waras lagi.” Ini adalah ungkapan yang mengekspresikan keprihatinan
alamiah terhadap Hamba-Penyelamat dari pihak keluarga-Nya. Ini membuka
peluang ahli Taurat untuk menghujat Dia. Ayat 22 mengatakan,
“Ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata, 'Ia kerasukan Beelzebul,'
dan, 'Dengan pemimpin setan Ia mengusir setan.'” Ini adalah hujatan
yang diakibatkan oleh keprihatinan alamiah dalam ayat 21.
Hamba-Penyelamat mengusir
setan berarti mengusir pekerja-pekerja jahat yang bekerja untuk kerajaan
gelap Iblis, tetapi para penentang itu berkata bahwa Ia melakukan itu
dengan pemimpin setan. Betapa liciknya si jahat itu, ia menggerakkan penentang-penentang
jahat untuk mengucapkan perkataan tersebut!
Beelzebub berarti dewa
lalat, adalah nama dewa bangsa Ekron (2 Raj. 1:2). Istilah ini diganti
menjadi Beelzebul oleh orang Yahudi, dengan maksud menghina.
Beelzebul dipakai untuk menyebut penghulu setan (Mat. 12:24). Para ahli
Taurat menghina Hamba-Penyelamat dengan mengatakan bahwa Dia
mengusir setan dengan kuasa penghulu setan. Dengan memakai nama yang
sangat menghujat, mereka menyatakan penghinaan dan penolakan yang
tegas. Mereka bahkan mengatakan Ia berada di bawah Beelzebul, penghulu
setan. Hujatan ini begitu seriusnya sehingga Tuhan kemudian
menyatakan bahwa dosa ini tidak dapat diampuni, karena menghujat Roh
Kudus (Mrk. 3:28-30).
Kita perlu ingat bahwa
pintu untuk penghinaan itu dibuka oleh perkataan sanak keluarga Tuhan,
yang mengatakan bahwa Ia tidak waras. Mereka menuduh Tuhan tidak
normal, dan ini memberi kesempatan bagi para ahli Taurat untuk menghina
Dia. Dari sini kita nampak bahwa mungkin sekali kasih alamiah
kerabat kita membuka pintu untuk masuknya Iblis.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 12
No comments:
Post a Comment