Hitstat

23 July 2018

Markus - Minggu 7 Senin


Pembacaan Alkitab: Mrk. 3:22-35
Doa baca: Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: 'Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?’” (Mrk. 3:23)


Markus 3:21 mengatakan, “Waktu keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.” Ini adalah ungkapan yang mengekspresikan keprihatinan alamiah terhadap Hamba-Penyelamat dari pihak keluarga-Nya. Ini membuka peluang ahli Taurat untuk menghujat Dia. Ayat 22 mengatakan, “Ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata, 'Ia kerasukan Beelzebul,' dan, 'Dengan pemimpin setan Ia mengusir setan.'” Ini adalah hujatan yang diakibatkan oleh keprihatinan alamiah dalam ayat 21.

Hamba-Penyelamat mengusir setan berarti mengusir pekerja-pekerja jahat yang bekerja untuk kerajaan gelap Iblis, tetapi para penentang itu berkata bahwa Ia melakukan itu dengan pemimpin setan. Betapa liciknya si jahat itu, ia menggerakkan penentang-penentang jahat untuk mengucapkan perkataan tersebut!

Beelzebub berarti dewa lalat, adalah nama dewa bangsa Ekron (2 Raj. 1:2). Istilah ini diganti menjadi Beelzebul oleh orang Yahudi, dengan maksud menghina. Beelzebul dipakai untuk menyebut penghulu setan (Mat. 12:24). Para ahli Taurat menghina Hamba-Penyelamat dengan mengatakan bahwa Dia mengusir setan dengan kuasa penghulu setan. Dengan memakai nama yang sangat menghujat, mereka menyatakan penghinaan dan penolakan yang tegas. Mereka bahkan mengatakan Ia berada di bawah Beelzebul, penghulu setan. Hujatan ini begitu seriusnya sehingga Tuhan kemudian menyatakan bahwa dosa ini tidak dapat diampuni, karena menghujat Roh Kudus (Mrk. 3:28-30).

Kita perlu ingat bahwa pintu untuk penghinaan itu dibuka oleh perkataan sanak keluarga Tuhan, yang mengatakan bahwa Ia tidak waras. Mereka menuduh Tuhan tidak normal, dan ini memberi kesempatan bagi para ahli Taurat untuk menghina Dia. Dari sini kita nampak bahwa mungkin sekali kasih alamiah kerabat kita membuka pintu untuk masuknya Iblis.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 12

No comments: