Hitstat

26 July 2018

Markus - Minggu 7 Kamis


Pembacaan Alkitab: Kel. 19:6; Mrk. 4:1-34
Doa baca: “Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” (Kel. 19:6)


Apakah Kerajaan Allah itu? Tidaklah mudah mendefinisikannya. Kita bisa mengatakan bahwa kerajaan adalah suatu ruang lingkup di mana seseorang melakukan apa yang ia inginkan. Kerajaan Allah adalah suatu lingkungan, suatu wilayah Allah untuk menggarap tujuan kekal-Nya dan menggenapkan sasaran-Nya.

Di pihak negatif, Allah memberi manusia kekuasaan-Nya atas segala makhluk ciptaan. Kekuasaan berarti otoritas dalam suatu lingkungan atau wilayah tertentu. Sebab itu, kekuasaan berkaitan dengan Kerajaan Allah.

Allah membawa bani Israel keluar dari Mesir. Keluaran 19:6 mewahyukan tujuan Allah membawa bani Israel keluar dari Mesir, yaitu, “Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.” Tuhan membawa bani Israel keluar dari Mesir adalah untuk menjadikan mereka suatu kerajaan imam, kerajaan di mana setiap orang akan menjadi imam, orang yang melayani Allah. Jadi tujuan Allah adalah memiliki kerajaan imamat. Kita seharusnya jangan memandang kerajaan ini hanya sebagai kerajaan Israel. Akan tetapi, kerajaan ini adalah Kerajaan Allah yang diekspresikan dalam kerajaan Israel.

Kita nampak bahwa Allah tidak bisa merampungkan tujuan-Nya atas diri Adam, Nuh, atau bani Israel. Allah tidak bisa mencapai sasaran-Nya melalui bani Israel. Karena itu, akhirnya Allah sendiri datang melalui inkarnasi. Tuhan Yesus, sebagai inkarnasi dari Allah, datang untuk mewujudkan Kerajaan Allah, mendirikan suatu ruang lingkup di mana Allah dapat melaksanakan tujuan-Nya melalui pelaksanaan kuasa-Nya. Ini juga merupakan alasan Tuhan Yesus dalam pemberitaan Injil-Nya menyuruh orang-orang untuk bertobat bagi Kerajaan Allah. Tuhan mengumumkan bahwa Kerajaan Allah telah dekat dan semua orang harus bertobat untuk masuk ke dalam kerajaan. Orang-orang yang bertobat karena Kerajaan Allah telah dekat akan bisa berpartisipasi dalam mewujudkan tujuan kekal Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 13

No comments: