Pembacaan
Alkitab: Kel. 19:6; Mrk. 4:1-34
Doa
baca: “Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa
yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.”
(Kel. 19:6)
Apakah Kerajaan Allah itu? Tidaklah mudah mendefinisikannya.
Kita bisa mengatakan bahwa kerajaan adalah suatu ruang lingkup di mana
seseorang melakukan apa yang ia inginkan. Kerajaan Allah adalah suatu
lingkungan, suatu wilayah Allah untuk menggarap tujuan kekal-Nya dan
menggenapkan sasaran-Nya.
Di pihak negatif, Allah memberi manusia kekuasaan-Nya
atas segala makhluk ciptaan. Kekuasaan berarti otoritas dalam suatu lingkungan
atau wilayah tertentu. Sebab itu, kekuasaan berkaitan dengan Kerajaan Allah.
Allah membawa bani Israel keluar dari Mesir. Keluaran
19:6 mewahyukan tujuan Allah membawa bani Israel keluar dari Mesir, yaitu, “Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan
bangsa yang kudus.” Tuhan membawa bani Israel keluar dari Mesir adalah
untuk menjadikan mereka suatu kerajaan imam, kerajaan di mana setiap orang akan
menjadi imam, orang yang melayani Allah. Jadi tujuan Allah adalah memiliki
kerajaan imamat. Kita seharusnya jangan memandang kerajaan ini hanya sebagai
kerajaan Israel. Akan tetapi, kerajaan ini adalah Kerajaan Allah yang
diekspresikan dalam kerajaan Israel.
Kita nampak bahwa Allah tidak bisa merampungkan
tujuan-Nya atas diri Adam, Nuh, atau bani Israel. Allah tidak bisa mencapai
sasaran-Nya melalui bani Israel. Karena itu, akhirnya Allah sendiri datang
melalui inkarnasi. Tuhan Yesus, sebagai inkarnasi dari Allah, datang untuk
mewujudkan Kerajaan Allah, mendirikan suatu ruang lingkup di mana Allah dapat
melaksanakan tujuan-Nya melalui pelaksanaan kuasa-Nya. Ini juga merupakan
alasan Tuhan Yesus dalam pemberitaan Injil-Nya menyuruh orang-orang untuk
bertobat bagi Kerajaan Allah. Tuhan mengumumkan bahwa Kerajaan Allah telah
dekat dan semua orang harus bertobat untuk masuk ke dalam kerajaan. Orang-orang
yang bertobat karena Kerajaan Allah telah dekat akan bisa berpartisipasi dalam
mewujudkan tujuan kekal Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 13
No comments:
Post a Comment