Hitstat

18 July 2018

Markus - Minggu 6 Rabu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 2:183:6
Doa baca: “Ia sangat berduka karena kekerasan hati mereka dan dengan marah Ia memandang orang-orang di sekeliling-Nya lalu Ia berkata kepada orang itu: 'Ulurkanlah tanganmu!' Orang itu mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.” (Mrk. 3:5)


Dalam Markus 3:1-6 kita dapati kasus seorang yang lumpuh tangannya. Ini adalah kasus seorang yang bebas sebagian, tetapi tidak bebas sepenuhnya. Apakah Anda bebas sepenuhnya? Seperti orang yang tangannya lumpuh sebelah, kita perlu dibebaskan seluruhnya. Orang ini tidak sekarat. Ia dapat bergerak ke sana ke mari, dan melakukan sesuatu dengan satu tangan, namun tangannya lumpuh sebelah. Ini menunjukkan bahwa ia perlu dibebaskan.

Sangatlah bermakna bahwa kasus orang yang lumpuh tangannya adalah kasus yang terakhir dari lima kasus dalam Markus 2:13:6. Dalam kasus pertama (2:1-12) kita dapati pengampunan dosa; yang kedua (2:13-17), masuk ke dalam kenikmatan akan Allah; yang ketiga (2:18-22), sukacita melalui Kristus yang hidup sebagai Mempelai Laki-laki, Dia yang mempunyai baju untuk menutupi dan mempercantik kita dan yang memiliki hayat ilahi untuk memenuhi kita; dan yang keempat (2:23-28), kepuasan melalui makan Tuhan. Kini dalam kasus kelima kita dapati kebebasan yang sempurna.

Markus 3:5 mengatakan, “Ia sangat berduka karena kekerasan hati mereka dan dengan marah Ia memandang orang-orang di sekeliling-Nya lalu Ia berkata kepada orang itu, 'Ulurkanlah tanganmu!' Orang itu mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.” Tuhan marah kepada para penentang dan sangat sedih atas kekerasan hati mereka. Tetapi Ia menyatakan kemurahan-Nya kepada orang yang sakit, dan memulihkan anggota tubuhnya yang lumpuh. Kemarahan dan kesedihan-Nya bisa dianggap sebagai ungkapan kesejatian sifat insani-Nya; sedangkan kemurahan hati dan penyembuhan-Nya adalah gabungan kebajikan insani-Nya dengan kuasa ilahi-Nya, yang ternyata serentak kepada manusia. Jadi, keilahian-Nya sekali lagi terekspresi dalam sifat insani-Nya di hadapan manusia. Pemulihan tangan yang lumpuh ini menunjukkan kuasa keilahian Hamba-Penyelamat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 10

No comments: