Pembacaan Alkitab: Mrk.
2:18—3:6
Doa baca: “Ia
sangat berduka karena kekerasan hati mereka dan dengan marah Ia memandang
orang-orang di sekeliling-Nya lalu Ia berkata kepada orang itu: 'Ulurkanlah
tanganmu!' Orang itu mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.” (Mrk. 3:5)
Dalam
Markus 3:1-6 kita dapati kasus seorang yang lumpuh tangannya. Ini adalah kasus
seorang yang bebas sebagian, tetapi tidak bebas sepenuhnya. Apakah Anda bebas
sepenuhnya? Seperti orang yang tangannya lumpuh sebelah, kita perlu dibebaskan
seluruhnya. Orang ini tidak sekarat. Ia dapat bergerak ke sana ke mari, dan
melakukan sesuatu dengan satu tangan, namun tangannya lumpuh sebelah. Ini
menunjukkan bahwa ia perlu dibebaskan.
Sangatlah
bermakna bahwa kasus orang yang lumpuh tangannya adalah kasus yang terakhir
dari lima kasus dalam Markus 2:1—3:6.
Dalam kasus pertama (2:1-12) kita dapati pengampunan dosa; yang kedua
(2:13-17), masuk ke dalam kenikmatan akan Allah; yang ketiga (2:18-22),
sukacita melalui Kristus yang hidup sebagai Mempelai Laki-laki, Dia yang
mempunyai baju untuk menutupi dan mempercantik kita dan yang memiliki hayat
ilahi untuk memenuhi kita; dan yang keempat (2:23-28), kepuasan melalui makan
Tuhan. Kini dalam kasus kelima kita dapati kebebasan yang sempurna.
Markus
3:5 mengatakan, “Ia sangat berduka karena kekerasan hati mereka dan dengan
marah Ia memandang orang-orang di sekeliling-Nya lalu Ia berkata kepada orang
itu, 'Ulurkanlah tanganmu!' Orang itu mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya
itu.” Tuhan marah kepada para penentang dan sangat sedih atas kekerasan
hati mereka. Tetapi Ia menyatakan kemurahan-Nya kepada orang yang sakit, dan
memulihkan anggota tubuhnya yang lumpuh. Kemarahan dan kesedihan-Nya bisa
dianggap sebagai ungkapan kesejatian sifat insani-Nya; sedangkan kemurahan hati
dan penyembuhan-Nya adalah gabungan kebajikan insani-Nya dengan kuasa
ilahi-Nya, yang ternyata serentak kepada manusia. Jadi, keilahian-Nya sekali
lagi terekspresi dalam sifat insani-Nya di hadapan manusia. Pemulihan tangan
yang lumpuh ini menunjukkan kuasa keilahian Hamba-Penyelamat.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 10
No comments:
Post a Comment