Hitstat

10 July 2018

Markus - Minggu 5 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mrk. 2:13-17
Doa baca: “Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-muridNya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.” (Mrk. 2:15)


Markus 2:15 menunjukkan bahwa Matius mengundang banyak pemungut cukai dan orangorang dosa pada perjamuan. Jika kita yang diundang ke perjamuan itu, kita mungkin akan menolak undangan itu, tidak mau makan bersama orang-orang semacam itu. Akan tetapi, Tuhan Yesus menghadiri perjamuan itu.

Dalam ayat 16 ahli-ahli Taurat merasa diri mereka benar dalam menyalahkan HambaPenyelamat karena Dia makan bersama para pemungut cukai dan orang-orang dosa. Perkataan ahli-ahli Taurat kepada murid-murid Tuhan menunjukkan bahwa dengan membenarkan diri sendiri, mereka tidak mengenal anugerah Allah.  Mereka menganggap Allah memperlakukan manusia hanya menurut kebenaran. Di sini, dalam ayat 16 ahliahli Taurat melanjutkan penentangan yang dimulai dalam 2:6-7. Mendengar apa yang dikatakan ahli-ahli Taurat itu kepada murid-murid-Nya, Tuhan berkata kepada ahli-ahli Taurat itu, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (ayat 17). Perkataan ini menunjukkan bahwa Hamba Penyelamat menganggap diri-Nya sebagai seorang Tabib bagi orang-orang yang sakit karena dosa-dosa.

Dalam memanggil orang-orang agar mengikuti Dia, Tuhan melayani sebagai seorang Tabib, bukan sebagai hakim. Penghakiman seorang hakim didasarkan pada kebenaran, sedangkan penyembuhan tabib adalah menurut belas kasihan dan anugerah (kasih karunia). Tuhan datang untuk melayani sebagai seorang Tabib, yaitu untuk menyembuhkan, memulihkan, menghidupkan, dan menyelamatkan orang. Sebenarnya, tidak ada yang benar, seorang pun tidak (Rm. 3:10). Orang-orang yang mengira dirinya benar adalah membenarkan diri sendiri. Hamba-Penyelamat datang bukan untuk memanggil orang-orang “benar” ini; Ia datang untuk memanggil orang-orang dosa.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 8

No comments: