Pembacaan
Alkitab: 1 Ptr. 1:23
Doa
baca: “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana,
tetapi dari benih yang tidak fana, melalui firman Allah, yang hidup dan yang
kekal.” (1 Ptr. 1:23)
Injil dan Kerajaan
Dalam perumpamaan penabur tidak disebutkan mengenai
Kerajaan Allah. Tetapi dalam perumpamaan benih (Mrk. 4:26-29), Tuhan Yesus
dengan jelas membicarakan kerajaan. Dalam ayat 26 Ia berkata, “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: Seumpama
orang yang menaburkan benih di tanah.” Hal ini mewahyukan bahwa Kerajaan
Allah adalah suatu benih. Injil Markus dibuka dengan perkataan ini: “Inilah permulaan Injil tentang Yesus
Kristus, Anak Allah.” Apakah Injil? Jika kita membaca Markus 1:14-15 dengan
teliti, kita akan menyadari bahwa Injil sesungguhnya adalah Kerajaan Allah.
Ayat 14 mengatakan bahwa Tuhan Yesus memberitakan Injil Allah, dan ayat 15
mengatakan Tuhan mengumumkan bahwa Kerajaan Allah telah dekat. Karena Kerajaan
Allah telah dekat, manusia harus bertobat dan percaya kepada Injil. Di sini
kita nampak bahwa Injil dan Kerajaan Allah bersinonim. Kerajaan Allah adalah
satu persona, dan persona ini adalah Anak Allah yang berinkarnasi menjadi Anak
Manusia yang bernama Yesus Kristus. Pertama, persona ajaib ini datang sebagai
penabur. Kedua, Dia adalah benih yang ditaburkan oleh diri-Nya sendiri sebagai
penabur. Ketika penabur menaburkan benih ke dalam kita, inilah kerajaan. Kita
dapat berkata bahwa menurut 1 Korintus 3:9, kerajaan adalah ladang Allah.
Karena itu, kerajaan adalah Penabur yang menaburkan benih ke dalam umat
manusia. Hari ini kerajaan ini adalah ladang Allah, dan ladang ini adalah
kehidupan gereja yang tepat. Ladang Allah menumbuhkan Kristus. Dalam Injil,
Tuhan Yesus adalah penabur. Tetapi dalam Wahyu 14, Dia akan datang sebagai
penuai. Apa yang ditaburkan oleh Tuhan dalam Injil bertumbuh dalam Surat-surat
Kiriman. Akhirnya, akan matang dalam Wahyu 14, dan akan ada tuaian. Tuaian ini
akan menjadi kumpulan dari kaum beriman yang matang. Akhirnya, kaum beriman ini
akan menjadi raja-raja bersama Tuhan Yesus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 57
No comments:
Post a Comment