Pembacaan
Alkitab: Luk. 23:26-43
Doa
baca:
“Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Tetapi pemimpin-pemimpin
mengejek Dia, katanya, 'Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia
menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih
Allah.'” (Luk. 23:35)
Menderita Penganiayaan dari Manusia
Sepanjang 19 abad terakhir
ini, banyak orang telah mempelajari kematian Tuhan. Untuk tujuan apakah Tuhan
Yesus mati, dan siapakah yang sebenarnya mematikan Dia? Dengan kata lain,
mengapa Dia mati, dan siapakah yang membunuh Dia? Orang-orang Kristen yang
sejati dan setia, orang-orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus,
mungkin saja tidak memiliki satu pengenalan yang penuh terhadap tujuan
kematian-Nya dan tentang siapa yang membunuh-Nya. Ada orang yang mungkin
mengatakan bahwa Allah yang membunuh-Nya, atau mungkin mengatakan bahwa Tuhan
dibunuh oleh agama dan politik, atau Dia dibunuh oleh dosa kita. Kita perlu
datang kepada catatan yang murni dan akurat dari Kitab Suci, khususnya catatan
dalam Injl Lukas.
Dalam Lukas 23:26-43, di
atas salib, Manusia-Penyelamat menderita penganiayaan dari manusia. Dia dihina
dan dicemooh oleh para pemimpin Yahudi dan prajurit-prajurit Romawi. Tuhan
Yesus disalibkan pada jam sembilan pagi dan tetap di atas salib sampai jam tiga
sore. Ini berarti Dia di atas salib selama enam jam. Enam jam ini dapat dibagi
menjadi dua kelompok; tiga jam pertama, dari jam sembilan sampai jam dua belas
siang, dan yang kedua dari jam dua belas siang sampai jam tiga sore. Selama
tiga jam pertama, Manusia-Penyelamat menderita penganiayaan dari manusia. Para
agamawan mencemooh Dia, para prajurit Romawi menghina Dia, bahkan “seorang
penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya, 'Bukankah Engkau Kristus?
Selamatkanlah diri-Mu dan kami!'” (23:39). Selama tiga jam pertama, Tuhan
menderita penganiayaan sebagai seorang martir. Jika kita mengingat apa yang
Tuhan sudah kerjakan di atas kayu salib, maka sepatutnyalah kita mengasihi Dia
dengan seluruh diri kita dan melayani Dia.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 52
No comments:
Post a Comment