Hitstat

19 August 2019

Lukas - Minggu 28 Senin

Pembacaan Alkitab: Luk. 24:1-12; Yoh. 2:19
Doa baca: Jawab Yesus kepada mereka, Runtuhkan Bait Suci ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’” (Yoh. 2:19).


Kebangkitan Manusia-Penyelamat (1)


Setelah Tuhan hidup di bumi selama tiga puluh tiga setengah tahun, bekerja dalam ministri-Nya selama tiga setengah tahun, Dia disalibkan dan dikubur. Jika Dia tetap tinggal dalam kubur, itu berarti Allah tidak membenarkan Manusia- Penyelamat dan apa yang telah Dia lakukan. Namun, Manusia-Penyelamat bangkit. Menurut Perjanjian Baru, kebangkitan Tuhan ini disinggung dalam dua cara. Pertama, Dia membuat diri-Nya sendiri bangkit. Dalam Yohanes 2:19 Tuhan mengatakan bahwa Dia akan membangkitkan tubuh-Nya dalam tiga hari. Tuhan Yesus memiliki kuasa untuk mati dan bangkit dari antara orang mati. Karena itu, di satu pihak, Dia bangkit sendiri dari antara orang mati. Di pihak lain, Perjanjian Baru juga menunjukkan bahwa Dia dibangkitkan oleh Allah. Kisah Para Rasul 2:32 mengatakan, “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah,” dan Kisah Para Rasul 3:15 mengatakan, “Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati.”

Tuhan bangkit sendiri, memperlihatkan kuat kuasa hayat-Nya, kekuatan hayat kebangkitan-Nya. Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati adalah satu tanda bahwa Dia dibenarkan dan ditegaskan oleh Allah. Ini adalah satu bukti bahwa Allah membenarkan hakiki Tuhan dan apa yang telah Tuhan lakukan di bumi. Roma 3:24 menunjukkan bahwa kematian Kristus menggenapkan dan memuaskan tuntutan-tuntutan kebenaran Alah supaya kita dibenarkan oleh Allah melalui kematian-Nya. Kebangkitan Kristus adalah satu bukti bahwa Allah telah puas dengan kematian-Nya bagi kita. Dari hal ini kita memiliki jaminan bahwa Allah telah menerima apa yang Kristus lakukan bagi kita di atas salib. Kita dibenarkan oleh Allah karena kematian Kristus, dan di dalam Kristus, kita diperkenan di hadapan Allah. Hari ini pun kita perlu bersandar dan mengalami Dia sebagai Yang bangkit itu. Sekalipun kita banyak mengalami kegagalan, kita perlu ingat bahwa Sang bangkit itu ada di dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 54

No comments: