Pembacaan
Alkitab: 1 Tim. 3:16; Yoh. 1:1, 14
Doa
baca: “Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran.” (Yoh. 1:14)
Menempuh Kehidupan Insani yang Dipenuhi
dengan Hayat Ilahi
Melalui inkarnasi Kristus, Allah dalam Putra menjadi
manusia. Betapa besarnya hal ini! Menurut rancangan-Nya, Allah menciptakan
manusia dengan suatu tujuan, tetapi manusia gagal dalam tujuan-Nya dan malah
merusak rancangan-Nya. Allah tidak menciptakan manusia lainnya, sebaliknya Dia
sendiri datang menjadi Manusia kedua (1 Kor. 15:47). Allah datang menjadi
Manusia kedua bukan dalam Bapa atau dalam Roh, melainkan dalam Putra.
Cara Perjanjian Baru menyinggung tentang inkarnasi
adalah mengatakan bahwa Firman, yang adalah Allah, menjadi daging (Yoh. 1:1,
14) dan bahwa Allah ternyata dalam daging (1 Tim. 3:16). Karena manusia pertama
gagal dalam tujuan Allah dan merusak rancangan-Nya, maka Allah sendiri datang
menjadi Manusia kedua. ManusiaPenyelamat sebagai Manusia kedua bukan
diciptakan, melainkan dikandung dari Roh Kudus agar memiliki esens Allah dan
lahir dari seorang dara agar memiliki esens manusia. Karena Manusia yang ajaib
ini adalah satu susunan dari dua esens yaitu esens ilahi dan esens insani,
pembauran Allah dengan manusia, maka Dia adalah manusia-Allah.
Satu perkara yang penting mengenai manusiaAllah adalah
Dia menempuh kehidupan insani yang dipenuhi dengan hayat ilahi sebagai isinya.
Sebagai Dia yang menempuh kehidupan sedemikian, Manusia-Penyelamat ini memiliki
sifat ilahi dengan atribut ilahi, yaitu dengan kasih, terang, benar, dan kudus
ilahi. Hari ini jenis kehidupan apa yang kita tempuh? Jika kita masih menempuh
hidup yang tanpa ada Allah di dalamnya, memperhidupkan diri kita sendiri maka
kita tidak ada bedanya dengan Adam yang gagal. Kita perlu menempuh kehidupan
seperti yang Kristus tempuh yaitu kehidupan yang dipenuhi Allah. Kita perlu
belajar mendoakan setiap perkataan Allah agar itu dapat menjadi makanan yang
mengisi dan memenuhi kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 57
No comments:
Post a Comment