Hitstat

24 August 2019

Lukas - Minggu 28 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 24:50-53
Doa baca: “Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga.” (Luk. 24:50-51).


Hayat dalam Kebangkitan-Nya dan Kuasa dalam Kenaikan-Nya


Dalam Injilnya Lukas menyajikan lima aspek yang penting dan sempurna mengenai Manusia-Penyelamat: kelahiran, ministri, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. Kelahiran Manusia-Penyelamat adalah dari dan dengan Roh Allah secara esensial. Ini membuat Dia menjadi seorang manusia-Allah untuk menjadi Manusia-Penyelamat (Luk. 1:35). Ministri-Nya adalah oleh dan melalui Roh Allah secara ekonomikal untuk melaksanakan ekonomi Allah dalam yobel-Nya (4:18-19). Kematian-Nya adalah oleh manusia-Allah untuk menggenapkan penebusan Allah bagi manusia (23:42-43). Kebangkitan-Nya adalah penegasan Allah terhadap-Nya dan terhadap pekerjaan-Nya, keberhasilan-Nya dalam semua pencapaian­Nya, dan kemenangan-Nya atas musuh universal Allah. Kenaikan-Nya adalah peninggian Allah terhadap-Nya. Dalam kenaikan-Nya Manusia-Penyelamat dimahkotai, dinobatkan, dan dijadikan Tuhan dari semua, Kepala atas segala sesuatu bagi gereja, dan Imam Besar di surga yang memberi suplai hayat dari kekayaan ilahi ke dalam semua orang beriman­Nya.

Sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita berada dalam kebangkitan dan kenaikan-Nya. Dalam kebangkitan kita memiliki hayat, dan dalam kenaikan kita memiliki kekuatan dan kekuasaan. Kita perlu nampak bahwa kita ada di dalam Kristus, dan Kristus bukan lagi berada di dalam kubur melainkan berada dalam kebangkitan dan kenaikan. Kita tidak perlu merasakan ini atau merabanya - kita hanya perlu melihatnya. Melihat menghasilkan kepercayaan. Bila kita melihat, kita percaya. Tetapi bagaimana kita dapat melihat? Kita melihat melalui Tuhan membukakan firman itu dan membuka mata kita. Tuhan perlu kerja sama kita, Dia sudah membukakan firman dan mata kita, kita pun perlu senantiasa datang kepada firman Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 55

No comments: