Hitstat

28 August 2019

Lukas - Minggu 29 Rabu


Pembacaan Alkitab: Kej. 1:26, 27a; Yoh. 1:4
Doa baca: “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.” (Yoh. 1:4)


Manusia Diciptakan untuk Menampung Allah


Alkitab mengatakan bahwa Allah itu kasih dan bahwa Dia adalah terang (1 Yoh. 4:8; 1:5). Kasih adalah sifat esens Allah, dan terang adalah sifat ekspresi Allah. Alkitab juga mewahyukan bahwa Allah itu benar dan kudus. Kata sifat benar yang dipakai dalam hubungannya dengan Allah itu mengacu kepada cara Allah. Cara Allah melakukan sesuatu itu selalu benar; Dia tidak pernah melakukan sesuatu dengan tidak benar. Kata sifat kudus mengacu kepada sifat batini Allah. Allah itu benar dalam perbuatan-perbuatan-Nya dan kudus dalam sifat-Nya. Karena itu, Allah adalah kasih dan terang, dan Allah adalah benar dan kudus. Gambar Allah boleh dijelaskan dengan empat kata ini: kasih, terang, benar, dan kudus. Inilah atribut-atribut Allah.

Manusia dijadikan menurut gambar Allah. Karena itu, manusia yang diciptakan oleh Allah ini memiliki kasih, terang, dan kapasitas untuk menjadi benar dan kudus. Inilah kebajikan-kebajikan insani yang diciptakan oleh Allah. Sekalipun manusia telah jatuh, tetapi manusia masih memiliki kasih, terang, dan kapasitas untuk menjadi benar dan kudus seperti Allah. Allah menciptakan manusia menurut gambarNya dengan cara demikian sehingga manusia memiliki kapasitas untuk menampung kasih, terang, benar, dan kudus Allah. Kebajikan-kebajikan insani diciptakan oleh Allah untuk menampung atributatribut-Nya. Kasih, terang, benar, dan kudus insani diciptakan sebagai kapasitas untuk menampung kasih, terang, benar, dan kudus ilahi.

Allah menciptakan manusia secara demikian agar manusia menerima Dia menjadi hayat dan isi manusia. Tetapi manusia pertama, Adam, gagal mencapai tujuan Allah ini. Beribu-ribu tahun kemudian, Kristus datang untuk menggenapkan tujuan Allah ini. Hari ini kita perlu memperhidupkan Kristus yang ada di dalam kita. Mungkin di dalam pengalaman kita sering gagal mengekspresikan Allah karena kita masih diisi oleh hal-hal yang bukan Kristus. Karena itu kita perlu memperhatikan apa yang menjadi isi kita pada hari ini dan perlu berdoa agar Allah terus memenuhi kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 56

No comments: