Pembacaan Alkitab: Kej. 1:26, 27a; Yoh. 1:4
Doa
baca: “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.” (Yoh. 1:4)
Manusia Diciptakan untuk Menampung Allah
Alkitab mengatakan bahwa Allah itu kasih dan bahwa Dia
adalah terang (1 Yoh. 4:8; 1:5). Kasih adalah sifat esens Allah, dan terang
adalah sifat ekspresi Allah. Alkitab juga mewahyukan bahwa Allah itu benar dan
kudus. Kata sifat “benar” yang dipakai dalam
hubungannya dengan Allah itu mengacu kepada cara Allah. Cara Allah melakukan
sesuatu itu selalu benar; Dia tidak pernah melakukan sesuatu dengan tidak
benar. Kata sifat “kudus” mengacu kepada sifat
batini Allah. Allah itu benar dalam perbuatan-perbuatan-Nya dan kudus dalam
sifat-Nya. Karena itu, Allah adalah kasih dan terang, dan Allah adalah benar
dan kudus. Gambar Allah boleh dijelaskan dengan empat kata ini: kasih, terang,
benar, dan kudus. Inilah atribut-atribut Allah.
Manusia dijadikan menurut gambar Allah. Karena itu,
manusia yang diciptakan oleh Allah ini memiliki kasih, terang, dan kapasitas
untuk menjadi benar dan kudus. Inilah kebajikan-kebajikan insani yang
diciptakan oleh Allah. Sekalipun manusia telah jatuh, tetapi manusia masih
memiliki kasih, terang, dan kapasitas untuk menjadi benar dan kudus seperti
Allah. Allah menciptakan manusia menurut gambarNya dengan cara demikian
sehingga manusia memiliki kapasitas untuk menampung kasih, terang, benar, dan
kudus Allah. Kebajikan-kebajikan insani diciptakan oleh Allah untuk menampung
atributatribut-Nya. Kasih, terang, benar, dan kudus insani diciptakan sebagai
kapasitas untuk menampung kasih, terang, benar, dan kudus ilahi.
Allah menciptakan manusia secara demikian agar manusia
menerima Dia menjadi hayat dan isi manusia. Tetapi manusia pertama, Adam, gagal
mencapai tujuan Allah ini. Beribu-ribu tahun kemudian, Kristus datang untuk
menggenapkan tujuan Allah ini. Hari ini kita perlu memperhidupkan Kristus yang
ada di dalam kita. Mungkin di dalam pengalaman kita sering gagal
mengekspresikan Allah karena kita masih diisi oleh hal-hal yang bukan Kristus.
Karena itu kita perlu memperhatikan apa yang menjadi isi kita pada hari ini dan
perlu berdoa agar Allah terus memenuhi kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 56
No comments:
Post a Comment