Hitstat

06 November 2019

Lukas - Minggu 39 Rabu


Pembacaan Alkitab: Ibr. 2:9
Doa baca: “Tetapi yang kita lihat ialah bahwa Yesus untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat, dan karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh anugerah Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.” (Ibr. 2:9)


Aspek Objektif Kenaikan Manusia-Penyelamat


Dalam kenaikan-Nya, Manusia-Penyelamat dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Kemuliaan dan hormat dalam Ibrani 2:9 dianggap sebagai satu mahkota. Kemuliaan adalah kemegahan dan keindahan yang berhubungan dengan persona Yesus; hormat adalah kemustikaan yang berhubungan dengan harga, nilai, dan martabat Yesus (1 Ptr. 2:7). Kehormatan Tuhan juga berhubungan dengan kedudukan-Nya (2 Ptr. 1:17). Hal ini menunjukkan bahwa Kristus berada dalam tingkatan kemuliaan dan memiliki kedudukan terhormat. Inilah aspek objektif pertama kenaikan Manusia-Penyelamat.

Aspek objektif kedua kenaikan Manusia-Penyelamat adalah Dia telah duduk di takhta bagi administrasi Allah. Ibrani 12:2 mengatakan bahwa Kristus sekarang, “duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Ayat ini memberi kesan bahwa di samping takhta Allah, yaitu di sebelah kanan-Nya, ada takhta lainnya. Namun dalam Wahyu 22 menunjukkan bahwa hanya ada satu takhta Allah dan Anak Domba. Karena Anak Domba, Kristus, sebagai lampu bercahaya bersama Allah sebagai terangnya menerangi Yerusalem baru dengan kemuliaan Allah sebagai ekspresi terang ilahi. Seperti terang itu ada di dalam lampu, demikian pula Allah ada di dalam Kristus. Karena Allah ada di dalam Kristus yang duduk di takhta, maka Allah dan Kristus duduk di satu takhta di surga.

Kristus telah duduk di takhta dalam kenaikan-Nya. Kenaikan-Nya adalah bagi penobatan-Nya. Manusia-Penyelamat sebagai Dia yang telah naik, telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat dan telah duduk di takhta bagi administrasi Allah. Melihat fakta bahwa Allah ada di takhta dan Allah ini ada di dalam Manusia-Penyelamat yang duduk di takhta, kita akan nampak bahwa penobatan-Nya melibatkan Trinitas Ilahi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 76

No comments: