Pembacaan
Alkitab: Ibr. 2:9
Doa baca: “Tetapi yang kita lihat
ialah bahwa Yesus untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah daripada
malaikat-malaikat, dan karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan
hormat, supaya oleh anugerah Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.” (Ibr.
2:9)
Aspek Objektif Kenaikan
Manusia-Penyelamat
Dalam kenaikan-Nya,
Manusia-Penyelamat dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Kemuliaan dan hormat
dalam Ibrani 2:9 dianggap sebagai satu mahkota. Kemuliaan adalah kemegahan dan
keindahan yang berhubungan dengan persona Yesus; hormat adalah kemustikaan yang
berhubungan dengan harga, nilai, dan martabat Yesus (1 Ptr. 2:7). Kehormatan
Tuhan juga berhubungan dengan kedudukan-Nya (2 Ptr. 1:17). Hal ini menunjukkan
bahwa Kristus berada dalam tingkatan kemuliaan dan memiliki kedudukan
terhormat. Inilah aspek objektif pertama kenaikan Manusia-Penyelamat.
Aspek objektif kedua
kenaikan Manusia-Penyelamat adalah Dia telah duduk di takhta bagi administrasi
Allah. Ibrani 12:2 mengatakan bahwa Kristus sekarang, “duduk di sebelah
kanan takhta Allah.” Ayat ini memberi kesan bahwa di samping takhta Allah,
yaitu di sebelah kanan-Nya, ada takhta lainnya. Namun dalam Wahyu 22
menunjukkan bahwa hanya ada satu takhta Allah dan Anak Domba. Karena Anak
Domba, Kristus, sebagai lampu bercahaya bersama Allah sebagai terangnya
menerangi Yerusalem baru dengan kemuliaan Allah sebagai ekspresi terang ilahi.
Seperti terang itu ada di dalam lampu, demikian pula Allah ada di dalam
Kristus. Karena Allah ada di dalam Kristus yang duduk di takhta, maka Allah dan
Kristus duduk di satu takhta di surga.
Kristus telah duduk di
takhta dalam kenaikan-Nya. Kenaikan-Nya adalah bagi penobatan-Nya.
Manusia-Penyelamat sebagai Dia yang telah naik, telah dimahkotai dengan
kemuliaan dan hormat dan telah duduk di takhta bagi administrasi Allah. Melihat
fakta bahwa Allah ada di takhta dan Allah ini ada di dalam Manusia-Penyelamat
yang duduk di takhta, kita akan nampak bahwa penobatan-Nya melibatkan Trinitas
Ilahi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 76
No comments:
Post a Comment