Pembacaan
Alkitab: Yoh. 1:1-13; Kej. 1:1
Doa
baca: “Pada mulanya ada Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.” (Yoh. 1:1)
Ministri Penambalan melalui Hayat
Kitab Yohanes dimulai dengan “Pada mulanya ada
Firman” (Yoh. 1:1) “Pada mulanya” di sini berlainan dengan Kejadian 1:1
yang mengatakan, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
Ungkapan “pada mulanya” dalam Kitab Kejadian menyatakan permulaan waktu ketika
Allah menciptakan segala sesuatu. Sedangkan “pada mulanya” dalam Kitab Yohanes
ditujukan pada kekekalan yang lampau, yakni permulaan sebelum ada waktu.
Seperti yang telah kita bahas, ministri Yohanes adalah
ministri penambalan. Penambalan artinya ada sesuatu yang sudah ada sejangka
waktu, namun mengalami kerusakan, pecah atau terluka, dan kini perlu ditambal
untuk memulihkan situasi kepada keadaan yang semula. Di dalam sejarah gereja,
banyak konsepsi yang telah merusak gereja, seperti Yudaisme, Gnostikisme, dan
filsafat Yunani. Semuanya itu memunculkan berbagai doktrin dan pengajaran yang
melukai gereja, membuat lubanglubang pada jala rohani.
Lubang terbesar pada jala gereja adalah karena
beberapa orang yang mengaku sebagai orang Kristen, telah menyangkal bahwa
Kristus itu Allah yang berinkarnasi sebagai manusia dengan konsepsi filsafat
mereka. Mereka inilah yang disebut antikristus oleh Yohanes (1 Yoh. 2:18, 22).
Karena itu, melalui kedaulatan-Nya, Allah menyediakan ministri penambalan untuk
membuktikan dan memberi kesaksian bahwa Kristus adalah Allah sendiri yang
berinkarnasi, telah datang dalam tubuh daging (Yoh. 1:1, 14)
Dalam prinsipnya, situasi yang kita hadapi hari ini
sama dengan situasi yang dihadapi oleh Yohanes pada abad pertama. Jala-jala
rohani telah koyak karena banyak doktrin, pengajaran, konsepsi, dan ide. Kita
perlu dibawa kembali kepada keadaan yang semula. Pada mulanya hanya ada satu –
hayat, karena “Dalam Dia ada hidup (hayat)” (Yoh 1:4). Kita tidak
seharusnya membicarakan doktrin, kita seharusnya menikmati hayat!
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 2
No comments:
Post a Comment