Hitstat

15 November 2019

Lukas - Minggu 40 Jumat


Pembacaan Alkitab: Ibr. 4:14
Doa baca: “Jadi, karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita berpegang teguh pada pengakuan iman kita.” (Ibr. 4:14)


Kristus, Imam Besar Agung (1)


Tuhan datang dari Allah kepada kita melalui inkarnasi, dan kemudian Dia pergi kembali kepada Allah dari kita melalui kebangkitan dan kenaikan untuk menjadi Imam Besar kita untuk memikul kita di hadirat Allah dan memenuhi semua keperluan kita (Ibr. 2:17-18; 4:15). Selain itu, dalam kenaikan-Nya Kristus telah melampaui segala langit (Ibr. 7:26); sekarang Dia bukan hanya ada di surga (Ibr. 9:24), tetapi juga jauh lebih tinggi daripada surga, jauh di atas semua langit (Ef. 4:10). Di dalam kenaikan-Nya Dia dilantik ke dalam tugas keimaman-Nya.

Ada empat hal yang Imam Besar lakukan. Dua hal pertama adalah merawat gereja-gereja dan memikul serta menopang kita. Sangatlah bermakna Wahyu 1:13 mengatakan: “Di tengah-tengah kaki pelita itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki.” Di satu pihak, Kristus adalah Imam Besar yang menjadi juru syafaat di surga bagi gereja-gereja (Ibr. 7:25-26; Rm. 8:34); di pihak lain, Dia adalah Imam Besar yang berjalan di antara gereja-gereja untuk merawat mereka. Inilah visi yang pertama tercatat dalamWahyu 1. Imam Besar berpakaian jubah imam yang berjalan di antara kaki-kaki pelita dan merawat mereka, khususnya memperhatikan cahaya pelita- pelitanya.

Kristus tidak hanya merawat gereja-gereja, Ia pun memikul kita dan menopang kita. Hal ini diwahyukan dalam Keluaran 28:21, 29. Imam besar membawa nama para anak Israel pada tutup dada pernyataan keputusan ke dalam tempat kudus. Ini menandakan Ia selalu memikul dan menopang kita pada bahu-Nya dan dada-Nya. Pemikiran dan perasaan kita dapat berbeda dengan rawatan dan asuhan yang Ia berikan. Namun, kita perlu percaya bahwa rawatan-Nya adalah yang terbaik bagi kita. Jika kita bertanya pada Tuhan, mungkin Ia menjawab: “Kamu tidak tahu apa yang terbaik bagimu. Aku tahu inilah jalan yang seharusnya kamu tempuh.”


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 79

No comments: